Tuesday, February 10, 2015

Kisah Wanita yang Dinikahi Suku Amazon Demi Karir

Kisah Wanita yang Dinikahi Suku Amazon Demi Karir
Sarah Begum nekat meninggalkan pekerjaannya di London pada usia 21 tahun untuk mempelajari suku Huaroani yang tinggal di hutan Amazon. Suku ini memiliki sekitar 3.000 anggota dan berada di hutan Amazon wilayah Ekuador.

Sarah memfilmkan kehidupan suku Huaroani ini, bahkan "menikah" dengan seorang prajurit Huaroani, berusia 50 tahun, bernama Ginkto yang bisa sedikit bahasa Spanyol.

"Pernikahan itu adalah sebuah simbol gerakan untuk menyebarkan seruan minta tolong terhadap ancaman perusahaan minyak, bukan pernikahan yang mengikat secara hukum. Ya aku dipilih oleh para tetua dan aku tidak tahu apa yang akan terjadi kepadaku," ujar Sarah sebagaimana dilansir Daily Mail.

Diterimanya Sarah oleh suku pedalaman ini, tentu mengejutkan. Karena dalam sejarahnya sejak tahun 1950 ketika datang 5 misionaris dari Amerika yang berusaha masuk ke dalam kehidupan komunitas itu, mereka semua terbunuh. Sarah mempelajari bagaimana menenun memakai rumput dan berburu menggunakan sumpit.

"Saya dipanggil ke sebuah pondok dan semua orang di dalamnya telanjang. Saya diberi tahu mereka sedang membuat pakaian tradisional untuk saya, yang berupa tali yang terbuat dari serat tanaman yang dipakai di sekitar pinggang dan bukan thong. .Saya pikir saya tidak akan telanjang, ini difilmkan , dan untuk sesaat saya berpikir tentang melarikan diri, tapi aku ingin merangkul mereka untuk lebih mengenal dan memahami tradisi," jelas Sarah.

"Lalu seorang perempuan menarik seluruh pakaian dalamku. Pemimpin tertua memimpin upacara dan kaum perempuan membuat Chicha, minuman khas suku ini. Mereka terlihat gembira ketika aku benar-benar telanjang dan mulai mengenakan mahkota dari bulu binatang," ujar Sarah.

Rupanya, suku Hairoani ini hendak menjadikan Sarah sebagai "Ratu". Sarah dikelilingi kaum wanita dan prajurit sambil menari. "Saya berpikir, saya sedang diinisiasi," katanya.

"Mereka memberi saya minuman Chicha dan nama Imaca, yang artinya Nama Terakhir sebelum menikahkan saya dengan "suami", prajurit terpopuler, Ginkto. Awalnya saya kira ini semacam inisiasi, tapi kemudian laki-laki itu melingkarkan tangannya ke tubuhku. Aku pun terkejut," tutur Sarah.

Setelah dijelaskan oleh tetua, ternyata pernikahan itu bukanlah pernikahan sebenarnya yang mengharuskan adanya hubungan intim dengan Ginkto. Pernikahan itu merupakan penghargaan terhadap orang yang dipercaya oleh suku Huaroani.

"Mereka tahu alasan saya ada di sana dan ingin menunjukkan kepada saya bagaimana mereka hidup. Ginkto sendiri adalah pria yang menyenangkan dan seorang pemburu yang tangguh. Itu yang membuatnya populer di tengah kaum wanita Huaroani. Dia juga sangat lucu dan penasaran dengan kehidupan saya di London," tutur Sarah.

Di usia 26 tahun, Sarah memfilmkan pengalamannya itu dalam bentuk semidokumenter, berjudul Amazon Soul, yang dipertunjukkan dalam Festival Film Cannes tahun lalu. Ia pun mengaku beberapa kali masih kontak dengan anggota suku pedalaman itu melalui email dan bahkan Facebook. Biasa dilakukan ketika mereka melakukan perjalanan ke kota terdekat.

"Aku sangat ingin kembali ke sana dan bertemu mereka semua," kata Sarah.

sumber tribunnews

Blog Archive