Monday, January 19, 2015

[Macan Asia Sejati]Jokowi tolak permintaan Abbott, 2 WN Australia tetap ditembak mati

Jokowi tolak permintaan Abbott, 2 WN Australia tetap ditembak mati
Reporter : Putri Artika R | Senin, 19 Januari 2015 14:51
0
Share
0
Tweet
76
Google+
KIRIM





Jokowi tolak permintaan Abbott, 2 WN Australia tetap ditembak mati
Ilustrasi Pistol. ©2013 Merdeka.com/M. Luthfi Rahman
Berita Terkait

Iwan Fals bikin lagu hukum mati koruptor, ini lirik lengkapnya Iwan Fals bikin lagu hukum mati koruptor, ini lirik lengkapnya
Menlu Retno bantah Belanda dan Brasil tarik dubes dari Indonesia
JK: Tiap hari 40 orang meninggal karena narkoba, apa perlu diampuni


Merdeka.com - Pemerintah Australia ngotot agar dua warga negaranya tak dieksekusi mati di Indonesia. Mereka adalah Myuran Sukumaran dan Andrew Chan. Keduanya anggota jaringan 'Bali Nine' yang dulu menyelundupkan heroin 8,2 kilogram ke Pulau Dewata pada 2005.

Perdana Menteri Tony Abbott telah mengirim surat untuk membatalkan hukuman mati itu pada pemerintah Indonesia. Australia juga mengancam untuk menarik duta besarnya jika eksekusi mati jadi dijalankan.

Apa jawaban pemerintah Indonesia?

"Ya silakan saja mereka mau menanggapi apa. Tapi kan hukum kita dihormati dan kita tegakkan dengan benar. Apabila tidak kita tegakkan mulai sekarang, kita akan selalu dipermainkan oleh negara yang lain," kata Menko Polhukam Tedjo Edhie Purdijanto di Istana, Senin (19/1).

Menurut Tedjo, Jokowi tak akan tebang pilih. Dia menolak permintaan Belanda dan Brasil serta tetap menghukum mati kedua kurir narkoba tersebut. Hal ini pun akan berlaku untuk Australia dan negara lain.

"Kemarin juga Presiden Brasil kemudian juga PM Belanda sudah menelepon presiden tapi beliau menyatakan ini sudah keputusan negara sehigga negara-negara yang warga negaranya tersangkut masalah hukum bahkan dieksekusi mati harus menghargai dan menghormati hukum yang berlaku di Indonesia," tegas Tedjo.

Tedjo yakin hukuman mati ini tak akan mengganggu hubungan bilateral Indonesia dan Australia. Sedikit ketegangan mungkin akan muncul, tapi Australia akan bisa menerima keputusan ini.

"PM Australia sebagai seorang negarawan pasti akan menghormati hukum yang berlaku di wilayah negara yang berdaulat," kata Tedjo.
http://www.merdeka.com/peristiwa/jok...mbak-mati.html

:thumbsup1::thumbsup1:

Blog Archive