Monday, March 9, 2015

Intelijen: MH370 Sempat Lakukan 'Salam Perpisahan'

Sudah lebih dari tujuh bulan pencarian Malaysia Airlines MH370 nahas dan berujung pada jalan buntu. Satu persatu negara yang terlibat operasi evakuasi pesawat terbesar sepanjang sejarah itu mulai mundur.

Pilot pesawat naas itu adalah Kapten Zaharie Ahmad Shah, warga negara Malaysia berumur 53 tahun. Zaharie bekerja di Malaysia Airlines sejak 1981 dan memiliki 18.365 jam terbang.

Intelijen: MH370 Sempat Lakukan 'Salam Perpisahan'
BBC ternyata mendapat sumber yang tidak jauh beda dalam laporan khususnya Jumat (6/3). Setahun berlalu, teori pilot bunuh diri bukan lagi sekadar isapan jempol atau spekulasi.

Simon Hardy, pilot senior Inggris, mengatakan data radar menunjukkan MH370 terbang bolak-balik di atas wilayah Malaysia-Thailand sebanyak delapan kali. Mustahil pesawat dikendalikan oleh orang yang tidak hafal wilayah itu.

Artinya, Kapten Zaharie masih mengendalikan kemudi setelah perekam percakapan kokpit (ACARS) dimatikan sepihak oleh seseorang.

Hardy menilai satu-satunya tersangka yang mematikan alat komunikasi dengan ATC adalah sang pilot utama itu. Apalagi rute bolak-balik pesawat itu melintasi Penang, kota kelahiran Zaharie.

"Selama memutus komunikasi, pesawat terbang secara akurat. Ini sengaja," kata Hardy.

Intelijen: MH370 Sempat Lakukan 'Salam Perpisahan'
Sahabat lama Zaharie, Nik Huzlan, juga meyakini indikasi bunuh diri. Seperti dilansir Sydney Morning Herald, Sabtu (7/3), Huzlan mengatakan sobatnya adalah pakar Boeing 777, sehingga memang cuma dia yang bisa membuat pesawat tetap melayang enam jam tanpa arah sebelum jatuh ke laut.
"Itu adalah analisa berdasarkan logika, ketika kita

mengesampingkan emosi pertemanan," tuturnya. Keluarga Zaharie selalu marah bila ada tuduhan sang pilot terganggu jiwanya lalu bunuh diri. Apalagi bukti bangkai pesawat sampai sekarang tidak ada.

"Tuduan seperti itu menjijikkan. Tidak ada satu pun dari politikus, ilmuwan, ahli penerbangan, penyidik kecelakaan pesawat, pilot, mantan pilot, media, atau apa pun, tidak ada satu pun di antara kalian yang memiliki hak menuding Kapten Zaharie Ahmad (bunuh diri)," kata Kakak Zaharie, Sakinab Shah, di Kuala Lumpur kemarin. Polisi Malaysia bukannya tak tahu kemungkinan Zaharie bunuh diri. Menteri Transportasi Malaysia, Hishammuddin Hussein, selang sepekan setelah pesawat hilang mengatakan polisi sedang menyelidiki kemungkinan pilot MH370 bunuh diri.

Ahmad Seth, anak Kapten Zaharie, meyakini ayahnya tidak punya masalah ataupun niat bunuh diri. "Saya paling tahu ayah saya. Dia tidak akan berbuat apa pun negatif," tandasnya.

Keluarga Zaharie kini sangat tertutup pada media. Terutama karena intelijen lintas negara sejak tahun lalu suda memojokkan Kapten Zaharie sebagai penyebab hilangnya MH370.

Badan Keamanan Penerbangan Amerika Serikat mencatat ada delapan insiden pesawat komersial di dunia dipicu ulah bunuh diri sang pilot. Jika terbukti, nasib nahas MH370 bukan yang pertama, walau sebab mengerikan ini terhitung jarang terjadi.

Misalnya adalah kecelakaan Royal Air Maroko ATR 42 pada 1994. Dari rekaman kotak hitam, pilot sengaja mematikan autopilot, lalu mengarahkan pesawat ke tanah. Korban jiwa mencapai 44 orang.

Indonesia malah bukan sekali ini berurusan dengan pilot yang diduga kuat bunuh diri. Sebelum penjelasan MH370 beredar, insiden jatuhnya Silk Air Jakarta-Singapura di Sungai Musi pada 1997 juga disebut karena sebab yang sama.

Korban tewas mencapai 104 orang karena pilot mematikan alat perekam kokpit, lalu membuat gerakan vertikal nyaris 90 derajat menghujam daratan. Hasil penyelidikan polisi Singapura, Kapten Tsu Way Ming sebelum kejadian memang terjerat utang sangat besar.

`Ucapan Perpisahan` ke Kampung Halaman

Sebuah teori baru tentang hilangnya Malaysia Airline MH370 dimunculkan oleh seorang pilot senior Inggris, yang biasa menerbangkan pesawat Boeing 777. Menurut pilot bernama Simon Hardy itu, MH370 diperkirakan terbang di sekitar Pulau Penang, tempat kelahiran sang pilot, Kapten Zaharie Ahmad Shah sebelum akhirnya meluncur ke lautan.

Intelijen: MH370 Sempat Lakukan 'Salam Perpisahan'
Diberitakan news.com.au, Rabu 4 Maret 2015, teori baru itu menurut para penyidik dari Australia yang telah berbicara panjang lebar dengan Hardy, dapat dipertanggungjawabkan.

Tidak hanya itu, teori Hardy yang dipublikasikan di majalah dan situs penerbangan Flight International itu telah mendapat dukungan dari pakar keselamatan udara terkemuka Inggris, David Learmount.

"Sejak Kapten Hardy mengungkap perhitungan tentang lokasi di mana MH370 mengakhiri penerbangannya di Flight International dan Flightglobal, Biro Keselamatan Transportasi Australia (ATSB) - yang memimpin tim pencarian MH370 - telah berbicara panjang lebar dengannya," kata Learmount. "Kapten Hardy telah berusaha mengkomunikasikan kalkulasinya kepada ATSB sebelum berbicara kepada kami, tapi karena ATSB mendapat banyak teori yang sebagian besar tidak masuk akal, mereka mengacuhkannya. Sampai akhirnya kami mempublikasikan perhitungan itu pada pertengahan Desember 2014 dan pertengahan Januari 2015," tambah Learmount yang merupakan salah satu pengelola majalah tersebut.

Intelijen: MH370 Sempat Lakukan 'Salam Perpisahan'
Setelah melakukan analisis independen terhadap data MH370 selama 6 bulan, Kapten Hardy berkesimpulan bahwa setelah lepas landas dari Kuala Lumpur, MH370 kehilangan kontak dengan pengatur lalu lintas udara di atas Laut Cina Selatan.

Kemudian, lanjut Kapten Hardy, setelah alat pelacak pesawat dimatikan, MH370 melakukan manuver 'yang cukup luar biasa'.

Kapten Hardy mengatakan pesawat itu terbang keluar masuk wilayah udara Malaysia dan Thailand sebanyak 8 kali.

"Saya tidak pernah melihat hal seperti itu sebelumnya. Tapi ini adalah cara yang bagus untuk mengecoh para pengatur lalu lintas udara," kata Kapten Hardy.

Tak cuma itu, MH370 juga berbelok tajam menuju Pulau Penang. "Butuh waktu berbulan-bulan untuk sampai pada kesimpulan ini," katanya.

Kapten Hardy menambahkan ia melakukan analisis berdasar pada pengalamannya sendiri terbang melintasi Australia sehingga sampai pada pemahaman bahwa pilot Zaharie Ahmad Shah dari Penang dan kopilot Fariq Abdul Hamid berbelok tajam di udara.

"Kuncinya adalah Ayers Rock," kata Kapten Hardy, merujuk sebuah pulau indah di Australia.

"Saya pernah melakukan manuver seperti itu sambil melihat ke bawah untuk mendapat pemandangan yang indah. Seseorang (Kapten MH370 Zaharie) melakukan penerbangan perpisahan dengan Penang." "Seseorang melakukan belokan panjang dan melihat Penang dari udara. Itu mungkin satu-satunya petunjuk ke arah pelaku," katanya.

Kapten Hardy juga berkeyakinan bahwa lokasi pencarian di Samudera Hindia saat ini berada di tempat yang berjarak 100 mil laut dari lokasi peristirahatan terakhir pesawat.

sumber
Spoiler: merdeka dan dream

Blog Archive