Sunday, March 15, 2015

Jaga Kenaikan Berat Badan Saat Hamil, Jika Berlebihan Bahayakan Janin

Jaga Kenaikan Berat Badan Saat Hamil, Jika Berlebihan Bahayakan Janin

Saat hamil, para wanita biasanya menjadi terpengaruh untuk makan 'sepuasnya', bahkan tak jarang yang menganggap harus makan porsi dobel. Padahal nyatanya tidak demikian, kontrol kenaikan berat badan juga harus diperhatikan dengan baik.

"Ini menjadi perhatian karena berat badan yang naik terlalu banyak memiliki konsekuensi kesehatan bagi ibu dan bayi," ujar Andrea Sharma, seorang ahli epidemiologi dari US Centers for Disease Control and Prevention's Maternal.

Masalah kenaikan berat badan yang terlalu tinggi ini mungkin timbul karena kesalahpahaman. Dr Karen Cooper, dokter kandungan dari Cleveland Clinic mengungkapkan bahwa kebanyakan wanita merasa bahwa kehamilan adalah waktu di mana berat badan tidak terlalu penting. Tak jarang juga yang menganggap momen ini sebagai kesempatan untuk makan sebanyak mungkin. "Sebagian juga percaya adanya mitos bahwa berat badan akan hilang dengan cepat dan mudah setelah melahirkan," imbuhnya.

Sementara itu, dalam penelitiannya Dr Roger Sturmey dari Hull York Medical School (HYMS) menemukan bahwa kegemukan bisa memicu perubahan tertentu embrio pada tahap sangat awal. Perubahan ini menyebabkan efek pada plasenta, yang merupakan sistem penunjang bagi tumbuh kembang janin.

Embrio dari perempuan dengan obesitas maupun overweight juga mempunyai komposisi biokimia yang berbeda. Di antaranya mempunyai kandungan lemak trigliserida yang lebih tinggi, dan mendapatkan asupan glukosa yang lebih sedikit.

Dikutip dari jurnal Obstetrics and Gynecology, studi mengungkapkan bahwa kenaikan berat badan berlebih selama kehamilan dapat meningkatkan risiko preeklamsia. Preeklampsia didefinisikan sebagai tekanan darah tinggi dan kelebihan protein dalam urine setelah 20 pekan kehamilan pada wanita yang sebelumnya memiliki tekanan darah normal. Sedikit peningkatan tekanan darah sudah bisa menjadi tanda preeklampsia.

Jika tidak diobati, preeklampsia dapat menyebabkan komplikasi serius, bagi si ibu maupun calon bayi. Kondisi ini bahkan bisa berakibat fatal dan menyebabkan kematian, (peningkatan tekanan darah), serta serangkaian persalinan masalah. Lantas berapa peningkatan bobot wanita hamil yang normal?

"Tergantung dari Body Mass Index (BMI) atau Indeks Massa Tubuh. Pada orang normal dengan BMI 18,5-24,9 kenaikannya 11,5 hingga 16 kg selama hamil," kata dr Hari Nugroho, SpOG, dari departemen Obstetri dan Ginekologi RSUD dr Soetomo Surabaya ketika berbincang dengan detikHealth beberapa waktu lalu dan ditulis pada Sabtu (14/3/2015). detik.com

Blog Archive