Monday, March 9, 2015

Saarah Hameed Ahmed, Pilot Muslimah Pertama India

Kaum wanita masih dianggap sebagai kelas kedua dalam kebiasaan di India. Hal ini menyebabkan para wanita India jarang mendapat masa depan yang cerah.
Saarah Hameed Ahmed, Pilot Muslimah Pertama India

Tetapi, hal itu dibantah oleh Saarah Hameed Ahmed, 25 tahun. Wanita Muslimah kelahiran Bengaluru di Negara Bagian Karnataka, India ini mendobrak tradisi dengan menjadi pilot. Sebuah profesi yang dianggap lazim dilakukan kelompok pria India.

"Orang-orang awalnya berpikir saya Kristen dan kemudian terkejut saat saya memberitahu mereka nama lengkap saya. Saya suka raut wajah mereka ketika tahu saya seorang Muslim," ujar Saarah, dikutip dari Hindustan Times, Senin, 9 Maret 2015.

Mayoritas warga di India menganggap wanita lebih layak menjadi ibu rumah tangga. Jikapun bekerja, maka mereka tidak boleh jauh dari rumah.

Hal itu dibenarkan oleh ayah Saarah, Hameed Hussain Ahmed. "Dalam masyarakat kami, seorang gadis biasanya tidak mengambil profesi yang mengharuskan mereka tinggal jauh dari rumah tanpa pendamping," katanya.

Sebagai keturunan India, kebiasaan itu juga mempengaruhi Hameed. Tetapi semua berubah tatkala ia mendapat penjelasan dari temannya, Atif Fareed.

"Fareed mengatakan seharusnya saya menanggap diri saya beruntung karena kebanyakan gadis Muslim tidak memiliki mimpi menjadi pilot. Jika ia tidak yakin, mungkin saya sudah mengambil keputusan yang salah dan membunuh mimpi Saarah," terangnya.

Kisah ini bermula pada tahun 2007, ketika Saarah berusia 18 tahun. Ia terdaftar menjadi salah satu murid sekolah penerbangan di Amerika Serikat.

Hameed mengaku saat itu seperti mendapat pertanda bahwa ia tengah mendapat keberuntungan dari Tuhan. Ini lantaran putrinya dengan mudah mendapatkan Visa Amerika Serikat, padahal kebanyakan pelajar Muslim tertolak saat mengajukan Visa tersebut.

"Hari-hari itu, kebanyakan Visa Amerika Serikat yang diajukan oleh para pelajar Muslim ditolak. Ketika ia (Saarah) bisa mendapat Visa tanpa kesulitan, saya melihatnya sebagai pertanda dari Tuhan," ungkapnya.

Bahkan sang ibu, Naseema Ahmed, mengaku cukup bangga atas prestasi yang diraih putrinya. Ia tidak menyesal telah mengirim putrinya belajar ke Amerika Serikat.

Menurut Naseema, ia merasa begitu bangga saat melihat putrinya dikelilingi gadis-gadis Muslim di sebuah pernikahan. Kebanyakan mereka meminta Saarah memberikan tips menjadi seorang pilot.

Blog Archive