Friday, January 16, 2015

Duh! Pengakuan Pria yang Jadikan Tinder Untuk Cari Pasangan One Night Stand

Duh! Pengakuan Pria yang Jadikan Tinder Untuk Cari Pasangan One Night Stand

Di era teknologi yang makin berkembang sekarang ini, berbagai aplikasi diciptakan untuk membuat smartphone tak hanya berfungsi sebagai alat komunikasi, namun juga 'sahabat' di berbagai kesempatan. Apa yang bisa dilakukan oleh aplikasi smartphone kini pun semakin bervariasi, mulai dari membantu kegiatan sehari-hari, menjaga komunikasi dengan sahabat dan kerabat, kini juga bisa mencarikan cinta. Salah satunya lewat aplikasi kencan online seperti Tinder yang dapat diunggah di berbagai jenis smartphone.

Siapapun bisa mengunggah aplikasi gratis itu, dan tentu ada banyak motif atau alasan di baliknya. Ada yang bermula dari keisengan, atau memang ingin mencari cinta. Ada pula yang memanfaatkan Tinder atau aplikasi sejenis untuk berbincang dengan orang asing yang sedang berada dalam wilayah yang sama. Bahkan, ada pula motif lainnya yang juga mengejutkan, yaitu mencari pasangan seks.

Salah satunya adalah seorang pria, sebut saja namanya Ray. Pria yang bekerja di perusahaan finansial itu mengaku memiliki estimasi atau perkiraan waktu tersendiri untuk dapat sangat intim dengan wanita yang benar-benar asing dan ditemui lewat aplikasi kencan online itu.

"Gue merasa bisa dekat sama orang dalam tempo yang cepat, kalau dia udah nyaman. Ketemu pertama, biasanya hanya ngobrol, nanti kan kelihatan kalau dia suka juga atau enggak. Bukannya punya target, tapi biasanya pertemuan kedua sudah makin dekat. Biasanya kalau sudah ketemu kedua sudah lebih open, kalau cium-cium aja sih bisa," ujar pria 25 tahun itu kepada Wolipop, Jumat (16/1/2015).

Awal bermain Tinder sekitar bulan Juni 2014 lalu, Ray mengaku tertarik mengunggah aplikasi ini dari teman-temannya. Ia mengaku bermain Tinder untuk menambah teman dan melihat wanita-wanita cantik di aplikasi itu. Ray pun cukup pemilih dan tak sembarang memberi 'Love' (tanda bahwa Anda menyukai profil si lawan jenis).

Ray yang awalnya hanya mencari teman ngobrol pun mulai menyadari banyak wanita di luar sana yang ternyata cukup agresif dan sangat terbuka. Toh, banyak dari mereka yang juga menganggap aplikasi kencan online seperti ini hanya untuk tujuan senang-senang saja. Lain halnya jika ia dikenalkan oleh orang baru dari salah seorang temannya. "Kalau dikenalkan oleh teman tujuannya lebih jelas jadi harus serius, tapi kalau Tinder ya santai saja," tuturnya.

Di beberapa kali pertemuannya, pria lulusan universitas negeri di Indonesia itu mengaku tak pernah memiliki target khusus setiap mendekati wanita yang ditemui lewat Tinder. Namun menurutnya, ketika wanita sudah merasa sangat nyaman, di pertemuan ketiga dan keempat mereka akan sangat terbuka dan mulai membicarakan hal pribadi. Bahkan tak jarang ada saja yang mengajak ke kamar kos atau hotel.

"Awalnya biasa kayak 'hai', terus ngobrol-ngobrol kesukannya apa, ngomongin mutual friends-nya. Terus kalau ngobrolnya udah seru, biasanya pindah ke Line biar lebih intens. Berapa hari gitu baru ajak ketemu. Tapi kalau ternyata nggak seru dan nggak sesuai ekspektasi, yaudah tinggal. Tapi kalau cocok, ya lanjut," ungkap pria yang hobi olahraga itu.

Caranya mendekati wanita sampai membuat hati luluh, tentu tak jarang membuat para teman kencannya di Tinder jadi terbawa perasaan dan berharap. Jika sudah begitu, pria lulusan ilmu pajak ini akan langsung jujur bahwa ia memang tidak ingin hubungan serius.

Meski awalnya ia menggunakan Tinder untuk mencari pasangan 'main-main', namun dari situs itu pula ia menemukan wanita yang menjadi kekasihnya kini. Ray juga mengaku tak lagi tertarik bermain Tinder. Aplikasi itu hanya dimanfaatkannya untuk mengobrol sesekali jika sedang bosan atau mengisi waktu luang. Ray menambahkan, aplikasi ini menyenangkan jika yang dicari memang hubungan jangka pendek. Tapi tidak begitu jika Anda ingin hubungan serius.
"Nggak bisa expect too much. Nggak bisa segitunya pakai perasaan karena itu orang asing," tutupnya. detik.com

Blog Archive