Monday, January 12, 2015

Panglima TNI dan Kisah 'Tersembunyi' Pengangkatan FDR ke KRI Banda Aceh

Panglima TNI dan Kisah 'Tersembunyi' Pengangkatan FDR ke KRI Banda Aceh

Pengangkatan bagian black box yaitu Flight Data Recorder (FDR) sempat tidak diketahui oleh 20 lebih wartawan yang berada di KRI Banda Aceh. Tiba-tiba saat konferensi pers, benda itu sudah berada di atas kapal dan tidak ada satu wartawan pun yang tahu kapan pengangkatannya.

Sekitar pukul 07.40, wartawan yang berada di KRI Banda Aceh diminta mengikuti apel pagi. Namun kali ini apel tidak dilakukan di geladak heli namun di lounge room prajurit yang biasa untuk tempat makan. Tidak ada seorang pun yang boleh keluar dari sana.

Kemudian sekitar 30 menit kemudian wartawan sudah diperbolehkan melakukan aktivitas semula. Ternyata di geladak heli sudah ada persiapan untuk konferensi pers penyerahan FDR kepada KNKT.

Setelah Panglima TNI Jenderal Moeldoko datang, Senin (12/1/2015) siang, konferensi pers dimulai. Ia sempat menjelaskan kenapa kesan menutupi informasi tersebut dilakukan. Panglima mengatakan untuk memastikan itu black box, pihaknya menunjukkan kepada KNKT yang perwakilannya sudah berada di KRI Banda Aceh.

"Flight data recorder sebenarnya sudah kita temukan pagi tadi, tetapi kita tidak mau spekulasi karena ini jadi berita. Untuk itulah saya paksa ketua KNKT hadir, kalau ahlinya mengatakan benar maka saat inilah saya serahkan. Saya hati-hati, barang ini berkaitan dengan internasional," terangnya di KRI Banda Aceh di perairan Karimata, Kalimantan Tengah.

Kemudian Komandan SAR Laut, Laksma Abdul Rasyid menjelaskan kronologi pengangkatan FDR itu. Ia mengatakan bagian black box tersebut ditemukan pukul 07.12. Benda tersebut kemudian diangkat dan dibawa ke KRI Banda Aceh.

"Pukul 05.33 penyelam sudah turun. Pukul 07.12 sudah bisa ditemukan," katanya.

Meski ditutup-tutupi, informasi penemuan FDR telah berembus sebelum Panglima TNI hadir ke KRI Banda Aceh. Informasi itu akhirnya dikonfirmasi Kepala Basarnas Marsdya FHB Soelistyo dalam keterangan pers di Jakarta. detik.com

Blog Archive