Monday, January 12, 2015

'Serangan' KMP Masih Berlanjut

'Serangan' KMP Masih Berlanjut

Pilpres sudah lama berlalu namun Koalisi Merah Putih seakan belum mengakui kekalahan. Kesepakatan damai antara KMP dan KIH di DPR seolah tak menghentikan parpol anggota KMP untuk terus mempertahankan dominasi di gedung parlemen.

Setelah Partai Demokrat mengumumkan posisi nonblok praktis situasi KMP di DPR tak sekuat dulu lagi kala memenangkan semua kursi pimpinan MPR dan DPR. Namun posisi pimpinan DPR yang semuanya dikuasai KMP ternyata cukup untuk menjaga dominasi KMP di DPR.

Terutama saat sejumlah parpol anggota KMP dilanda kisruh internal dan tarik ulur antara KMP dan KIH. Dua partai yang dilanda tarik ulur KMP dan KIH adalah PPP dan Golkar.

PPP dan Golkar sama-sama terbelah dua, keduanya punya dua munas. Bedanya PPP Romahurmuziy yang pro Jokowi-JK sudah diakui pemerintah, meskipun kubu Suryadharma Alie yang menggelar Muktamar berikutnya menuntut ke jalur hukum.

Golkar bernasib serupa namun tak sama dengan PPP. Kedua kubu di internal Golkar baik Agung Laksono maupun Aburizal Bakrie sama-sama tak diakui oleh pemerintah. Menkum HAM Yasonna Laoly memilih netral dan menyerahkan penyelesaian politik beringin diselesaikan internal partai kuning itu.

Sama seperti di PPP, tarik ulur KMP-KIH di kisruh Golkar juga cukup santer. Aburizal cs ngotot Golkar bertahan di KMP, sementara Agung cs menghendaki Golkar menjadi parpol pendukung pemerintah.

PPP Romahurmuziy dan Golkar Agung Laksono pun kembali bernasib sama di DPR. Kepengurusan versi pro Jokowi-JK ini tak dilayani dan diterima oleh pimpinan DPR. Hasrul Azwar dan Agus Gumiwang Kartasasmita yang diusulkan PPP Romy dan Golkar Agung menjadi Ketua FPPP dan FPG di DPR ditolak mentah-mentah oleh pimpinan DPR yang semuanya adalah pro KMP.

Siang ini Wakil Ketua DPR RI dari PKS Fahri Hamzah tak membacakan surat dari kepengurusan Agung Laksono terkait perubahan petinggi FPG DPR. Ia beralasan banyak surat masuk setelah reses sehingga surat tersebut tidak dibacakan saat ini. Namun Sekretaris Fraksi Partai Golkar kubu Agung Laksono, Melchias Markus Mekeng, langsung melontarkan interupsi.

"Surat mana yang bisa dibacakan dan tidak bisa? Tadi nomornya dibacakan, tapi tidak isinya," kata Mekeng dalam sidang paripurna di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (12/1/2015).

Interupsi ini sekaligus kembali mencatat persamaan Golkar kubu Agung dengan PPP Romahurmuziy. Kala itu Hasrul Azwar yang tak diakui sebagai Ketua FPPP DPR versi PPP Romahurmuziy bahkan sampai membanting meja.

Dominasi KMP di DPR RI pun semakin kentara terlihat, KMP seolah tak ingin parpol pro KIH semakin kuat di parlemen. Meskipun sedikit demi sedikit kekuatan KMP di DPR mulai terkikis. Lalu sampai kapan KMP akan melontarkan serangan? detik.com

Blog Archive