Friday, January 16, 2015

Sudah Punya Kekasih Tapi Masih Main Tinder, Selingkuh atau Bukan?

Sudah Punya Kekasih Tapi Masih Main Tinder, Selingkuh atau Bukan?

Sejak 2014 silam, aplikasi kencan online bernama Tinder mulai marak digunakan. Dengan hadirnya aplikasi ciptaan Sean Rad ini, orang bisa dengan mudah mencari calon kekasih yang sesuai dengan kriteria idaman tanpa harus bertemu terlebih dahulu. Modal utamanya hanyalah tampilan foto yang menarik dan biodata singkat.

Tinder biasanya digunakan oleh para jomblo yang disibukkan dengan aktivitasnya sehingga ia tidak mempunyai waktu luang untuk mencari kekasih jika harus bertatap muka secara langsung. Meski tak bisa dikatakan 100 persen berhasil, namun lewat aplikasi yang dirilis pada 2012 ini, tak sedikit para jomblo yang berhasil mendapatkan kekasih. Lalu masih perlukah mereka bermain Tinder?

Liza Marielly Djaprie yang merupakan seorang psikolog klinis turut mengemukakan pendapatnya. Menurutnya jika seseorang sudah mendapatkan pasangan melalui Tinder, sebaiknya sudahi saja 'pencarian'nya karena sudah berhasil menyelesaikan misi utamanya.

"Kalau sudah punya pacar untuk apa masih aktif main Tinder? Bukankah lebih baik menjaga komitmen dengan pasangan?" tuturnya saat wawancara dengan Wolipop via e-mail, Selasa (13/1/2014).

Namun kondisi bisa berbeda jika keduanya sama-sama sepakat untuk melakukan open relationship, yaitu suatu hubungan yang didasari dengan komitmen tetapi keduanya masih bisa 'flirting' dengan orang lain tanpa ada rasa cemburu. Open relationship juga bisa berlaku bagi pasangan yang belum berniat untuk serius satu sama lain, tentunya hal ini bisa dijalani atas dasar kesepakatan bersama.

Tetapi ternyata ada pula sebagian orang yang sudah memiliki kekasih namun masih tetap menggunakan Tinder. Alasan yang dikemukakan pun beragam, dengan berdalih sekadar iseng, untuk hiburan, atau hanya menghilangkan rasa penasaran. Lantas, bisakah hal ini dikatakan selingkuh?

Lulusan S2 psikologi klinis dewasa Universitas Indonesia ini menerangkan, definisi selingkuh sendiri mempunyai pengertian yang agak kompleks dan berbeda-beda untuk setiap individu. "Kalau bermain Tinder tidak sesuai dengan nilai seseorang dan pasangan, mungkin saja bisa diartikan sebagai selingkuh," tambahnya.

Alasan lain seseorang yang sudah memiliki kekasih namun tetap menggunakan Tinder adalah, sebenarnya mereka hanya menginginkan 'pengakuan' atau dianggap menarik oleh orang yang belum dikenalnya secara langsung. Ini bisa saja terjadi karena kurangnya apresiasi atau pujian yang dilontarkan oleh pasangannya.

Untuk menyikapinya, psikolog yang menjalani profesinya sejak tahun 2005 itu menyarankan untuk bersama-sama mencari jalan keluar yang terbaik. "Alangkah baiknya jika dikomunikasikan terlebih dulu dengan pasangan. Lebih baik utarakan keinginan Anda kepada pasangan daripada mencarinya dari orang lain. Tentunya Anda tidak mau kalau hal ini terbawa terus hingga menikah," ringkasnya. detik.com

Blog Archive