Thursday, January 22, 2015

Tata Setuju Menembak Mati

Keputusan menembak mati enam orang terpidana narkoba di LP Nusakambangan hari Minggu (18/1) dini hari lalu memang menimbulkan pro-kontra. Ada yang setuju dengan hukuman itu tetapi ada pula yang malah mengecam. Dihubungi KapanLagi.com® lewat BBM hari Senin (19/1), apa komentar Tata Liem soal itu?

“Eksekusi mati di Indonesia itu layak jika memang kejahatan udah sangat fatal seperti pembunuhan berantai terencana dan kasus enam napi narkoba itu. Secara manusiawi memang kasihan. Tapi coba pikir nasib anak bangsa yang kena imbas perbuatan mereka. Sekali kena narkoba itu susah sembuh dan efeknya kematian..serem kan,” jelas Tata tanpa ragu ragu.

Pria yang berprofesi sebagai manajer sukses selebritis ini pun menyinggung banyaknya korban tewas karena narkoba. Sehingga ekskusi mati ini adalah langkah tegas pemerintah agar pemasok narkoba kelas berat ke Indonesia jadi jera. Meskipun begitu, Tata juga berharap koruptor dihukum dengan cara yang sama.

“Kasus korupsi di negeri ini sudah kronis dan menurutku harus dihukum seberat-beratnya. Kasihan masyarakat Indonesia yang makin susah karena efek korupsi, eh malah dihukum ringan. Tapi kalau eksekusi mati di hadapan publik seperti di China atau Rumania, menurutku nggak perlu sih karena kita menjunjung tinggi peradaban ya,” papar pria berusia 38 tahun yang ternyata berwawasan luas ini.

Kendati empat dari enam terpidana mati kemarin adalah warga negara asing, Tata pun berpendapat hal itu tidak terlalu berampak bagi hubungan bilateral dengan Indonesia. Bahkan Tata memuji langkah Presiden Jokowi yang sangat tegas dan menolak memberi grasi.

“Hukuman mati ini layak buat para terpidana narkoba itu. Coba lihat di negara lain kalau sudah divonis mati langsung dieksekusi. Jadi ini langkah baru yang sangat tegas dai pemimpin baru supaya negara kita bisa disegani. Ini juga pelajaran penting supaya pelaku sadar dan tak ada lagi kejahatan yang merugikan manusia,” tutup Tata tegas dengan suara beratnya.

Blog Archive