Wednesday, January 21, 2015

Terlalu Gemuk, Ibu dan Anak Ini Dapat Subsidi dari Pemerintah

Terlalu Gemuk, Ibu dan Anak Ini Dapat Subsidi dari Pemerintah
Pasangan ibu dan anak dari Inggris ini terlalu gemuk untuk bekerja. Guna membiayai kebutuhan sehari-hari, mereka pun mengandalkan bantuan subsidi dari pemerintah.

Janice Manzur (44) dan Amber Manzur (25) mengandalkan bantuan dari National Health Service (NHS) dari Pemerintah Inggris untuk membiayai hidupnya. Bantuan ini seharusnya diberikan kepada penyandang cacat dan berkebutuhan khusus.

Sebagaimana dilansir Mirror, Senin (19/1/2015), setiap tahun Janice dan Amber mengantongi 46 ribu poundsterling atau setara dengan Rp880 juta. Mereka mendapat semua fasilitas negara ini karena hakim di Pengadilan Eropa menyatakan obesitas bisa dilihat sebagai cacat sehingga keduanya memenuhi syarat untuk tunjangan cacat. Bahkan, kedua perempuan ini bersikeras bahwa mereka "layak" mendapat santunan 2.800 poundsterling per bulan (sekira Rp53 juta) karena mereka terlalu gemuk untuk bekerja. Begitu gemuknya, Janice dan Amber sulit berjalan layaknya manusia normal. Mereka harus menggunakan sebuah alat bantu skuter yang biasa digunakan oleh penyandang cacat untuk melakukan mobilisasi atau beraktivitas sehari-hari.

"Menjadi gemuk ada dalam gen kami," ucap Amber yang pada usia 25 tahun menderita penyakit diabetes. Diabetes kerap menghampiri para penyandang obesitas. Seperti Amber, sang ibu, Janice, juga terganggu oleh berbagai masalah kesehatan terkait obesitas, yang mungkin akan hilang jika menurunkan berat badannya.

Baik Janice maupun Amber mengatakan lebih senang menjadi orang gemuk. Pasalnya, jika menjadi orang kurus maka akan tertekan dan harus bekerja untuk mencari nafkah.

"Saya tidak akan menyuruh Amber untuk diet, karena itu membuat saya sangat tidak bahagia," kata Janice.


Obesitas kini menjadi pembunuh terbesar di Inggris, namun Janice dan Amber masih menolak untuk menurunkan berat badan. Keduanya kini mengalami berbagai gangguan kesehatan seperti diabetes, tekanan darah tinggi, artritis, tingkat kolesterol tinggi, dan masalah jantung.

Blog Archive