Friday, March 6, 2015

Berbekal bensin sebotol, pria ogah akui janin bakar selingkuhan

Berbekal bensin sebotol, pria ogah akui janin bakar selingkuhan
Ilustrasi. ©AFP PHOTO

Diduga ogah akui janin hasil hubungan bersama selingkuhan, Dimhari (38) warga Desa Bedono, Kecamatan Jambu, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, dengan sadis membunuh Yahmini (35) yang tak lain adalah tetangganya.

Aksi pembunuhan yang dilakukan Selasa (24/2) lalu, dengan cara membakar korban Yahmini di sebuah gubuk yang dikelilingi ladang dan perkebunan di Dusun Temu Lor, Desa Jogoyasan, Kecamatan Ngablak, Kabupaten Magelang sekitar pukul 18.30 WIB.

Aksi pembunuhan dengan cara tidak manusiawi bermula saat Dimhari dan pasangan tidak resminya itu berada di perjalanan menuju ke Kecamatan Ngablak, Kabupaten Magelang.

"Keduanya sudah memiliki keluarga, namun menjalin hubungan perselingkuhan hingga membuat wanitanya hamil 2 bulan. Tersangka beralasan hendak mengajak jalan-jalan korban ke arah Ngablak," kata KBO Reskrim Polres Magelang Iptu Sujarwo kepada merdeka.com, Jumat (6/3).

Saat beristirahat, korban dirayu tersangka untuk membasuh mukanya dengan bensin yang sudah disiapkan sebelumnya. Tersangka berdalih, basuh muka itu dilakukan untuk menebus dosa mereka berdua karena sudah berselingkuh.

"Kemudian, tersangka memberikan sebuah korek gas. Korban diminta untuk menyalakan korek itu. Tapi kemudian api langsung menyambar tangan serta tubuh bagian atasnya," kata Sujarwo.

Belum puas melihat hal itu, tersangka mengguyur sisa bensin yang masih ada di dalam botol air mineral ke sekujur tubuh korban. Melihat korbannya terbakar hidup-hidup, tersangka segera pergi meninggalkannya tanpa belas kasihan.

Kasubag Humas Polres Magelang AKP Edi Sukrisno menambahkan, akibat perbuatan tersangka, korban mengalami luka bakar mencapai 90 persen. Anehnya, meski terluka parah, korban masih sanggup berjalan. Bahkan korban mampu berjalan sejauh sekitar 2,5 kilometer dari lokasi kejadian menuju pemukiman warga.

"Di tengah jalan, korban melihat dua orang pengendara sepeda motor berboncengan. Korban naik ke atas sepeda motor sambil meminta pertolongan karena kepanasan," jelas Edi.

Oleh pengendara motor, korban dibawa ke rumah penduduk terdekat untuk mendapatkan pertolongan sementara. Warga kemudian melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Ngablak, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

"Korban langsung kita bawa ke RSUD Tidar Kota Magelang. Beruntung, selama perjalanan dia masih sadar dan masih sempat menceritakan kejadian yang dialami, termasuk memberikan identitas tersangka. Namun nahas, korban akhirnya meninggal dunia besoknya pada hari Rabu (25/2) sore lalu di rumah sakit," ungkapnya.

Edi mengungkapkan petugas menangkap Dimhari di rumahnya di Desa Bedono, Kecamatan Jambu, Kabupaten Semarang. Tersangka tak dapat berkutik saat petugas meringkus dan membawanya ke kantor Mapolres Magelang untuk dijebloskan ke penjara.

Dimhari mengaku menyesali perbuatannya karena membakar korban hidup-hidup. Namun demikian, Dimhari tidak mengelak bahwa perbuatan tersebut sudah direncanakan sebelumnya.

"Saya beli bensin dari kawasan Pingit untuk bakar dia (korban). Memang niatnya buat bakar dia, karena mengejar-ngejar saya untuk pergi dan nyari rumah lalu menikahi dia," pungkas Dimhari. merdeka.com

Blog Archive