Wednesday, March 4, 2015

Glencore Prediksi Pasar Komoditas Dunia Akan Melemah Untuk Tahun 2015

Glencore Prediksi Pasar Komoditas Dunia Akan Melemah Untuk Tahun 2015

Glencore, perusahaan komoditas terbesar di dunia, menggambarkan prospek yang lemah untuk harga produk-produk komoditas tahun ini, pasokan komoditas bijih besi, minyak dan makanan cenderung berjalan di atas permintaan.

Chief Executive Officer, Ivan Glasenberg percaya bahwa pertumbuhan ekonomi global yang secara tradisional merupakan pendorong utama konsumsi komoditas, tetap bersemangat.

Proses bertahap menuju normalisasi setelah krisis keuangan tetap ada, tapi pada kecepatan yang lebih lambat daripada banyak yang diharapkan, kata Glasenberg dalam laporan yang dikeluarkan pada hari Selasa. Beberapa warisan terpenting dari krisis yang terus berlarut-larut adalah krisis yang berkaitan dengan Eropa.

Pandangan dari Glencore sangat diawasi ketat di pasar komoditas sebagai perusahaan yang beroperasi di perdagangan komoditas terbesar di dunia, yang mencakup bahan baku dari tembaga sampai komoditas kedelai, minyak dan gula.

Perusahaan komoditas kelas dunia yang berpusat di Baar, Swiss ini memproyeksikan harga bijih besi yang ada didalam kondisi bearish, demikian juga dengan bahan baku pembuatan baja diperkirakan akan tetap tenang pada 2015.

Bijih besi adalah kunci untuk profitabilitas dari beberapa rival top Glencore, termasuk Rio Tinto Group, BHP Billiton Ltd dan Anglo American Plc.

Harga bijih besi turun pekan lalu ke $ 64,60 per metrik ton, turun 46 persen dibanding tahun lalu.

Glencore mengatakan pihaknya mengharapkan periode harga minyak yang rendah akan berlanjut, menunggu penyesuaian yang dilakukan oleh Organisasi Negara Pengekspor Minyak.

Harga minyak Brent telah turun sekitar 47 persen dibanding tahun lalu diperdagangkan pada $ 59,95 per barel hari kemarin.

Trading house ini juga mengantiksipasi harga rendah untuk komoditas pertanian karena panen yang relatif besar di seluruh dunia.

Glencore mengatakan Brazil dan Argentina, dua dari eksportir pertanian top dunia, tahun ini akan panen besar yang akan memecahkan rekor sebelumnya.

Indeks Makanan yang dikeluarkan oleh United Nation Food and Agriculture Organization, anjlok pada bulan Januari ke level terendah empat tahun, turun 24 persen dari rekor tinggi pada 2011 setelah gagal panen di beberapa wilayah dunia.

Meskipun prospek jangka pendek bearish, Glencore optimis bahwa pasar akan membaik.



sumber

Blog Archive