Komaruddin Hidayat: Negara Ini Sakit, Perlu KPK

Jakarta, Metrotvnews.com - KPK dibentuk untuk memberantas korupsi yang masif di Indonesia. Saat KPK didirikan, kepercayaan publik terhadap kepolisian dan kejaksaan, dua yang berfungsi memberantas korupsi, ada di titik terendah.

Rektor UIN Jakarta Komaruddin Hidayat mengatakan KPK dibentuk karena negara sedang sakit. Korupsi menjadi kanker yang sulit diberantas penegak hukum lain karena alasan tertentu.

Sayangnya, selama 13 tahun terbentuk KPK yang diharapkan bisa menguatkan lembaga penegak hukum lain, justru dilemahkan.

"Negara itu sakit kalau ada KPK-nya. Mengapa KPK? Karena negara ini sakit, maka perlu KPK. Tapi setelah sekian lama dibentuknya KPK, bukannya semakin sehat, tapi sekarang ini justru semakin akut ketika lembaga polisi yang mestinya berterimakasih kinerjanya dibantu KPK," kata Komaruddin dalam diskusi di Rumah Kebangsaan, Jalan Pattimura, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (3/3/2015).

Dia menyayangkan, sejumlah petinggi polisi malah menyalahkan pihak yang membantu lembaganya dalam hal penegakan hukum di bidang korupsi. Kepolisian dan kejaksaan, selama ini dinilai kewalahan menangani kasus perampokan uang negara.

"Kejaksaan dan Polisi secara teoritis karena mengalami kedodoran kinerjanya dibantu KPK. KPK memperkuat institusi kepolisian dan kejaksaan. Tapi justru aktor lembaga kepolisian yang kemudian, diduga kuat merasa disaingi KPK," terang dia.

Karena disaingi itu, Polisi melakukan pelemahan terhadap KPK. Polri dinilai menyerang secara terbuka komisi antikorupsi itu. Menuduh pimpinan KPK, dengan pasal-pasal 'murahan' alias sepele.

"Kita tahu apa yang dijatuhkan ke Abraham Samad, Bambang Widjajanto dan sebagainya, itu hal-hal yang sesungguhnya tidak seimbang. Tidak sebanding. Kalau toh, mereka salah, maka timing dan bobot kesalahannya, itu sangat tidak sebanding dengan apa yang sudah mereka lakukan," ujar dia.

Sumber: http://news.metrotvnews.com/read/201...-kalau-ada-kpk