Rahasia Jokowi Mengatasi Kisruh Budi Gunawan

Rahasia Jokowi Mengatasi Kisruh Budi Gunawan

Advertisement
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo alias Jokowi ternyata sudah menentukan pilihan terhadap polemik pengajuan Komisaris Jenderal Budi Gunawan sebagai calon tunggal Kepala Kepolisian RI. Pilihan tersebut adalah hasil dari beberapa kali rapat konsultasi yang digelar Jokowi dengan pejabat ring satu kepresidenan.

"Presiden relatif sudah memiliki opsinya. Kami diminta untuk tidak terlebih dulu menyampaikan pilihan Presiden tersebut," kata Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto di Istana Negara, Jakarta, Rabu, 14 Januari 2015. (Baca: KPK Yakin Jokowi Tak Lantik Budi Gunawan, Kenapa?)

Menurut Andi, pilihan Jokowi ini hanya terkait dengan urusan hukum yang menjerat Budi di Komisi Pemberantasan Korupsi. Jokowi sudah tak melihat lagi proses politik karena Komisi Hukum telah mengaklamasi setuju pengajuan mantan ajudan Megawati Soekarnoputri tersebut. "Proses politik sudah 90 persen, tinggal formalitas hasil rapat Paripurna."

Normalnya, Andi menyatakan, Parlemen Senayan akan menetapkan persetujuan Budi sebagai calon pengganti Jenderal Sutarman esok hari. Jika demikian, setelah paripurna Indonesia sudah memiliki calon kepala kepolisian yang baru. "Proses hukum ini yang memberikan opsi ke Presiden," ujar dia. (Baca: 4 Risiko Budi Gunawan Jika Ngotot Jadi Kapolri.)

Andi dan Menteri Sekretaris Negara Pratikno sendiri sudah pernah memaparkan sejumlah pilihan yang mungkin diambil Jokowi. Pertama, Jokowi memilih lagi salah satu dari calon yang direkomendasikan Komisi Kepolisian Nasional untuk menggantikan Budi. (Baca: Alasan Mabes Polri Kerahkan Pasukan ke KPK.)

Kedua, Jokowi akan menunda pelantikan Budi hingga ada kejelasan status hukum. Hal ini berarti menunggu hingga Sutarman masuk ke masa pensiun yaitu Oktober 2015. Ketiga, memperpanjang masa jabatan Sutarman hingga pensiun dan memilih calon, selain Budi Gunawan.
http://m.tempo.co/read/news/2015/01/14/078634927/Rahasia-Jokowi-Mengatasi-Kisruh-Budi-Gunawan

Kagak ade pilihan jokowi tetep ngelantik bg jadi kapolri..
Para pembenci jokowi nyang sakit hati akut bakal kecewa..
Masa nyabun rame2nye mereka bakal berakhir nih..