Thursday, February 19, 2015

Anda Tidak Diundang, Pengantin Wanita Kirim Surat (Bukan) Undangan ke Ortu

Anda Tidak Diundang, Pengantin Wanita Kirim Surat (Bukan) Undangan ke Ortu

Selembar surat undangan pernikahan yang ditujukan pada orangtua pengantin wanita membuat heboh situs jejaring sosial di Australia setahun lalu. Penyebabnya undangan tersebut bukan undangan biasa. Isi surat itu justru sang pengantin wanita tidak mengundang orangtuanya ke pernikahannya.

"Together with our friends and family, Alex and Alyssa, would like to invite you to suck it and bask in our happiness, your bitterness and our mutual irritation at each other's existence... As we completely ignore yours and celebrate our marriage without you," demikian tulisan yang membuka surat (bukan) undangan tersebut.

Dalam suratnya sang mempelai wanita juga menuliskan, dalam pesta pernikahannya akan ada upacara yang sakral, kue, makanan. "Dan kalian sama sekali tidak diundang di dalamnya. Karena f*** you, itulah kenapa," tulisnya lagi.

Surat (bukan) undangan pernikahan ini kemudian menyebar di situs jejaring sosial. Berbagai pro dan kontra bermunculan mengenai surat tersebut. Ada yang menganggap sang mempelai wanita terlalu kasar kepada orangtuanya. Ada juga yang mendukung tindakan wanita tersebut.

Kini setelah setahun surat tersebut beredar di dunia maya, identitas sang mempelai wanita terungkap. Dia adalah wanita bernama Alyssa Pearce, mahasiswi calon peraih gelar PhD di bidang bahasa terapan. Dia menikah dengan pria bernama Alex, mahasiswa jurusan ilmu politik dan hubungan internasional. Dalam wawancara dengan Mail Online, Alyssa mengungkapkan alasannya menuliskan surat (bukan) undangan itu kepada orangtuanya.

Wanita yang tinggal di Adelaide, Australia, itu mengatakan sejarah hubungannya dengan kedua orangtuanya memang buruk. Menjelang hari pernikahannya, orangtuanya semakin menekannya untuk mengirimkan surat undangan.

"Hanya ada satu cara untuk meresponnya," kata Alyssa. Dan surat (bukan) undangan itulah yang dikirimkan Alyssa kepada kedua orangtuanya. "Itu adalah pertamakalinya aku menghubungi mereka sendiri," ujarnya lagi.

Alyssa selama ini memiliki hubungan yang tidak akur dengan kedua orangtuanya. Sudah tujuh tahun dia tidak berhubungan langsung dengan ayah dan ibunya. Orangtuanya biasanya akan meminta bantuan kakeknya untuk menghubunginya.

"Kakek dan nenekku selalu mendorongku untuk bertemu dengan mereka dan mencoba menjadi sebuah keluarga bahagia. Sudah tujuh tahun aku pergi dari mereka dan keenggananku untuk bertemu dengan mereka mungkin sudah berkali-kali," ucapnya.

Alyssa menyadari surat (bukan) undangan pernikahan yang dikirimkan untuk orangtuanya memang terkesan tidak dewasa dan kekanak-kanakan. Meski demikian dia tetap membuat surat tersebut. "Surat itu membuatku merasa aku mengambil lagi kekuatanku dari mereka," kata wanita 23 tahun itu.

Setelah surat tersebut sampai ke orangtuanya, Alyssa mengatakan, hubungannya dengan orangtuanya semakin buruk. Melalui kakeknya, ayah Alyssa mengungkapkan kemarahannya. Sang ayah menyebut hubungan mereka sudah tidak dapat diperbaiki. Ayahnya juga tidak pernah mau lagi bertemu dengannya. Dia pun mengaku senang tidak hadir dalam pernikahannya.

Meskipun pernikahannya tidak dihadiri orangtuanya, termasuk kakek dan neneknya yang takut datang karena bisa membuat ayah Alyssa marah, wanita berkacamata ini mengaku tetap bahagia. "Lorongnya sebenarnya hanya cukup untuk satu orang luar biasa, jadi aku berjalan sendiri (ke altar)," ujarnya. detik.com

Blog Archive