Monday, March 23, 2015

Tengkorak dan Tulang-belulang di Kuburan Trunyan

Desa Trunyan di Kabupaten Bangli, Bali, punya kebiasaan tidak biasa. Alih-alih dikubur atau dibakar, jenazah orang meninggal ditaruh begitu saja di atas tanah. Tengkorak berserakan di mana-mana!
Tengkorak dan Tulang-belulang di Kuburan Trunyan

Kuburan Trunyan yang berada di sisi timur Danau Batur memang disebut-sebut sebagai kuburan paling ngeri di Indonesia. Betapa tidak, wisatawan bisa melihat deretan tengkorak yang tercecer di banyak tempat (Sastri/detikTravel)

Tengkorak dan Tulang-belulang di Kuburan Trunyan

Tak sulit mencapai Desa Trunyan. Anda bisa menyewa jukung (perahu nelayan) dari Desa Kedisan di tepian Danau Batur, sekitar Rp 100.000 untuk 1 perahu yang muat sampai 10 orang. Perjalanan melintasi Danau Batur hanya butuh waktu 30 menit sampai di dermaga Desa Trunyan (Sastri/detikTravel)

Tengkorak dan Tulang-belulang di Kuburan Trunyan

Adalah Taru Menyan alias Pohon Wangi, pohon yang disingkat menjadi nama Trunyan. Pohon besar inilah yang konon menghasilkan aroma semerbak, menghilangkan bau bangkai di udara (Sastri/detikTravel)

Tengkorak dan Tulang-belulang di Kuburan Trunyan

Pohon itulah yang konon menghilangkan bau bangkai dari ancak saji alias penutup jenazah. Ancak saji berisi benda-benda peninggalan mendiang mulai dari foto, piring, sapu tangan, baju, perhiasan, dan lain-lain (Sastri/detikTravel)

Tengkorak dan Tulang-belulang di Kuburan Trunyan
Selain tengkorak, tulang-belulang juga berserakan di kuburan ini. Sebelum menaruh mayat di atas tanah, ancak saji yang paling pinggir digeser tulang-tulangnya. Ancak saji kosong itulah yang kemudian ditukar 'isinya' dengan jenazah yang baru meninggal (Sastri/detikTravel)

Tengkorak dan Tulang-belulang di Kuburan Trunyan
Tengkorak berderet di salah satu sisi, seperti memandang kosong ke udara. Meski menyeramkan, tak sedikit wisatawan yang penasaran dan ingin melihat sendiri Kuburan Trunyan (Sastri/detikTravel)

Tengkorak dan Tulang-belulang di Kuburan Trunyan

Trunyan adalah satu-satunya desa yang punya tradisi pemakaman seperti ini. Desa-desa lainnya di Bali punya tradisi ngaben atau membakar jenazah (Sastri/detikTravel)

Tengkorak dan Tulang-belulang di Kuburan Trunyan
Hanya ada 11 ancak saji di Kuburan Trunyan. Jika ada jenazah baru, tulang-belulang di ancak saji paling ujung digeser dan diganti. Terkadang masih tersisa tulang-belulang dan rambut jenazah di sini (Sastri/detikTravel)

sumber: detik.com

Blog Archive