Thursday, February 5, 2015

Australia Akan Kewalahan Dalam Memenuhi Permintaan Gandum Dari Indonesia

Petani gandum di Australia, eksportir gandum keempat terbesar dunia, akan menghadapi tantangan dengan meningkatnya selera tetangga mereka untuk roti dan mie.

Australia Akan Kewalahan Dalam Memenuhi Permintaan Gandum Dari Indonesia

Permintaan dari Indonesia, Filipina dan tiga negara Asia Tenggara lainnya akan melompat 40 persen menjadi 13,2 juta metrik ton pada 2020, kata Greg Harvey, CEO Interflour Group Pte. Jumlah ini mungkin melebihi kemampuan Australia untuk memasok gandum yang akan digunakan dalam pembuatan roti yang lembut dan mie, katanya dalam sebuah wawancara di Singapura.

Pertumbuhan yang lebih cepat dan semakin meningkatnya jumlah populasi tentu akan meningkatkan konsumsi akan segala sesuatu yang terbuat dari gandum, gula dan minyak goreng di wilayah yang memiliki lebih banyak orang daripada seluruh wilayah Uni Eropa. Indonesia akan menjadi importir gandum terbesar kedua di dunia tahun ini dan telah menyusul India sebagai pengguna atas minyak sawit. Amerika, Kanada dan Rusia bisa mengisi setiap kekurangan pasokan Australia.

Harga gandum di bursa Chicago telah turun 13 persen tahun ini menjadi $ 5,11 per bushel pada hari Rabu kemarin.

Negara bagian Australia Barat dan Australia Selatan, produsen utama dari gandum putih rendah protein yang digunakan dalam mie dan roti yang lembut, adalah pemasok utama negara ke Asia Tenggara, kata Harvey.

Cuaca kering dan luas lahan yang cocok untuk budidaya gandum sudah membatasi pasokan. Total pengiriman gandum dari Australia bisa turun 7,2 persen menjadi 16.990.000 ton dalam 12 bulan sampai 30 Juni, terendah dalam lima tahun, demikian catatan Australian Bureau of Agricultural and Resource Economics and Sciences.

Sementara impor gandum oleh negara-negara Asia Tenggara akan mencapai 17.750.000 ton pada 2014-2015, atau 8,6 persen lebih dari rata-rata dalam lima tahun terakhir, sementara ekspor dari Australia diperkirakan 8,2 persen di bawah rata-rata lima tahun, demikian data dari Departemen Pertanian AS.

Negara-negara Asia Tenggara masih terus berkembang. Bulan lalu Dana Moneter Internasional memperikirakan pertumbuhan ekonomi akan menjadi 5,2 persen pada tahun 2015 dan 5,3 persen pada 2016 dari 4,5 persen tahun lalu.

Australia Akan Kewalahan Dalam Memenuhi Permintaan Gandum Dari Indonesia

Permintaan tepung terigu akan meningkat, paling cepat berasal dari Indonesia, Vietnam dan Filipina, dengan rata-rata melebihi 7 persen per tahun dalam dekade samapai 2020. Konsumsi per orang di wilayah ini akan naik menjadi 29 kilogram di 2020 dari 20 kilogram tahun lalu,

Blog Archive