Wednesday, March 4, 2015

penulis handal

Mendengar kata Mira W tentu mengingatkan kita dengan seorang penulis yang karya-karyanya yang laris manis di pasaran. Cerita romantis yang ia tulis mampu mengangkat namanya menjadi salah satu penulis ternama di Indonesia. Wanita dengan nama asli Mira Widjaja ini lahir pada tanggal 13 September 1951 dan memulai debutnya di dunia literatur dengan menelurkan cerita pendek berjudul Benteng Kasih yang di terbitkan di majalah Femina pada tahun 1975.

Mira W lahir dan di besarkan dalam etnis Cina. Ia anak bungsu dari lima bersaudara. Ayahnya, Othniel Widjaja adalah seorang produser. Darah seni sang ayah ternyata begitu kental. Hal tersebut terbukti dari kakaknya, William Widjaja yang mengikuti jejak sang ayah menjadi seorang pekerja seni. Bukan hanya kakaknya, Mira pun ikut berkecimplung di dalamnya sebagai* salah satu pemeran dalam film besutan ayahnya, Matjan Kemayoran.

Selain itu, sejak kecil kecintaan Mira pada dunia tulis menulis juga sudah bisa dilihat dan hal tersebut ternyata diperhatikan oleh sang guru saat ia duduk di bangku sekolah dasar. Cerita anak yang Mira buat sewaktu kecil dulu dilihat dan dikirim oleh gurunya kepada sebuah majalah anak, dan hasilnya karya Mira berhasil terpampang di majalah anak tersebut.

Tahun 1979 Mira selesai menempuh pendidikan di fakultas kodekteran Universitas Trisakti. Aktivitasnya sehari-hari ialah membuka praktek dokter dan bertugas sebagai ketua Balai Pengobatan Universitas Dr. Moestopo.* Kini, Mira telah berhasil menelurkan 65 lebih novel dan novelnya yang terlaris terbit tahun 1980 yakni berjudul Disini Cinta Pertama Kali Bersemi telah mencapai 5 kali cetak ulang. Sebagian besar karyanya di daulat oleh para produser tanah air untuk diangkat menjadi sebuah film. Dari keuntungnya itu pula Mira dapat berkeliling negara-negara di dunia.

Selain karyanya yang berhasil di terbitkan pada majalah-majalah serta koran-koran ibu kota, sebagian besar karyanya juga telah difilmkan seperti, Disini Cinta Pertama Kali Bersemi, Cinta Sepanjang Amazon, Permainan Bulan Desember, Kemilau Kemuning Senja, dan masih banyak lagi.

Mira mengaku bahwa karya-karya yang telah dihasilkannya mendapat banyak pengaruh dari penulis kawakan seperti Nh. Dini, Marga T, Y.B Mangunwijaya hingga Agatha Christie. Tokoh-tokoh yang ada dalam novelnya pun didominasi oleh tokoh perempuan. Lagi, ia menuturkan bahwa setting yang ia tulis dalam novel-novelnya merupakan tempat yang nyata dan bukan karangan.

Wah Perjuangan dan semangat Mira W meraih kesuksesannya memang patut kita contoh!

Blog Archive