Saturday, March 21, 2015

Tolak ajakan Ical cs boikot pilkada

Pilkada adalah manifesti demokrasi, pemerintahan dari rakyat oleh rakyat dan untuk rakyat. Dulu, bersama gerombolan KMP, Ical cs tidak setuju pilkada langsung, tapi lama-lama insaf jadi setuju. Tapi sekarang ingin memboikot lagi.

TEMPO.CO, Semarang - Partai Golkar Jawa Tengah menyatakan tak akan melakukan boikot mengikuti pemilihan kepala daerah serentak di wilayahnya pada Desember mendatang. Bendahara Partai Golkar Jawa Tengah Sasmito menyatakan, jika partainya boikot pilkada, justru akan rugi sendiri. "Kalau tidak ikut, ya, malah tertinggal," kata Sasmito kepada Tempo di Semarang, Jumat, 13 Maret 2015.

Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Golkar kubu Aburizal, Fadel Muhammad, mengatakan partainya berencana memboikot penyelenggaraan pemilihan kepala daerah pada Desember 2015. Hal tersebut sesuai dengan titah Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Prabowo, kata Fadel, ikut kecewa dengan hasil keputusan Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly yang mengintervensi internal Golkar dengan mengesahkan kepengurusan kubu Agung Laksono.

Sasmito menyatakan, jika Golkar memboikot pilkada, tak akan berpengaruh pada sah-tidaknya penyelenggaraan pilkada. Sebab, partai lain juga tidak akan mau jika diajak ikut memboikot pilkada. Atas dasar itu, Sasmito berpendapat bahwa agenda boikot pilkada tidak akan menghasilkan hal positif bagi Golkar.

Saat ini, Golkar Jawa Tengah masih terus mempersiapkan kompetisi pilkada di 21 kabupaten dan kota di Jawa Tengah. Beberapa kabupaten dan kota juga sudah melakukan komunikasi serta penjajakan koalisi dengan partai lain.

Sasmito meminta agar para pengurus di pusat segera mengakhiri konflik. Sebab, konflik tersebut justru sangat merugikan dan membuat partai tercerai-berai. Jika konflik seperti ini masih saja terus terjadi, akan menyulitkan Golkar Jawa Tengah dalam menghadapi pilkada di 21 kabupaten dan kota.

Selain itu, perolehan suara Partai Golkar pada 2019 juga bisa melorot. "Kami menarget Golkar Jawa Tengah pada 2019 bisa di peringkat kedua. Tapi, jika konflik seperti ini terus, Golkar bisa melorot di peringkat lima atau enam," kata Sasmito.

Di beberapa daerah, partai-partai juga sudah membentuk koalisi. Di Kota Semarang, Demokrat-PKS-Golkar serta Gerindra-PAN sudah sepakat untuk berkoalisi mengusung calon. Di Kendal, PDIP yang diprediksi bakal mengusung inkumben Widya Kandi menargetkan menang. "Kemungkinan kami bisa menang dengan mudah," kata Ketua PDIP Kendal Widya Kandi.

Meski pemungutan suara pilkada Kendal masih sekitar sepuluh bulan lagi, Widya Kandi sudah melakukan penggalangan dukungan ke kelompok-kelompok masyarakat. "Tiap sore hari, saya harus menghadiri acara-acara pengajian," kata Widya.

Sumber: http://www.tempo.co/read/news/2015/0...Boikot-Pilkada



Berita Sekitar | Relawan Jokowi berantas begal Bansos

KLIK: http://forum.detik.com/relawan-jokow...-t1158338.html

.

Blog Archive