Tuesday, April 14, 2015

Solusi Pendanaan Startup: Venture Capital

Dalam menjalankan sebuah bisnis, ide saja tidak cukup. Dibutuhkan planning yang matang serta strategi finansial yang baik demi menunjang kesuksesan bisnis jangka panjang. Strategi finansial sebetulnya harus dimiliki oleh setiap perusahaan. Baik perusahaan mikro, kecil, menengah apalagi besar. Terutama bila Anda bergerak dalam perusahaan startup. Perkembangan startup dipengaruhi oleh skill dan usaha yang anda berikan untuk mengembangkan usaha tersebut. Dan biasanya, para entrepreneur yang biasa disebut sebagai risk taker, mengambil cara untuk mendanai perkembangan usahanya melalui VC (Venture Capital) yang sebenarnya menakutkan apalagi bagi entrepreneur yang masih pemula.
Apa itu pendanaan Venture Capital itu? Investasi, seperti yang telah kita tahu terdapat bermacam-macam jenisnya. Dari mulai melalui deposito, dana pensiun, asuransi, properti, emas, dan aset lainnya. Para investor biasanya menginvestasikan sejumlah uangnya pada jenis investasi tersebut. Singkatnya, untuk VC ini dimana investor biasanya menyalurkan dananya melalui investasi yang tadi disebutkan, mereka memilih berinvestasi melalui pendanaan suatu perusahaan start up. Kebanyakan dari mereka menyalurkan investasi tersebut sebagai dana venture capital.
Investor ini tentu saja akan menginvestasikannya pada orang perwakilan perusahaan atau disini sebagai General Partner yang bisa saja seorang entrepreneur atau mantan entrepreneur, ahli keuangan dan sejenisnya. Seorang GP ini nantinya akan memperhitungkan segala dana yang diperlukan start up tersebut dan membuat memorandum penawaran. Kemudian memorandum tersebut dipresentasikan pada para investor yang berminat menyalurkan dananya tersebut dan menjadi para Limited Partner (LP) untuk kemudian investasi tersebut dikelola oleh seorang GP ini.
Setelah start up berjalan dan mengalami peningkatan, IPO biasanya segera dilakukan. Terutama ketika para penyalur dana VC ini mendapat imbalan dari apa yang telah mereka investasikan. Sebuah dana venture capital dapat dipertimbangkan aman jika satu per tiga dari perusahaan yang ada di dalam portfolionya menyediakan para partner sebuah strategi exit. Dalam kurun waktu 5-7 tahun, waktu tersebut merupakan jangka waktu untuk sebuah standar untuk exit sedangkan untuk sebuah dana VC adalah 1- tahun. GP akan mengambil sebuah dana manajemen tahunan sekitar dua sampai tiga persen dari modal yang dimasukkan ke dalam dana venture capital untuk gaji dan biaya lainnya. Mereka juga akan mendapat keuntungan sebesar 20 sampai 30 persen dari exit sebuah startup biasanya setelah LP mendapatkan modal mereka kembali.
Jadi, untuk mendapat imbalan dari dana Venture Capital, para Venture Capitalist harus mencari beberapa startup pemenang dan menemukannya secara cepat. Start up yang kalah akan dibiayai lebih sedikit dibanding dengan start up yang menang. VC biasanya akan menginvestasikan sepertiga dari dana venture capital dalam tiga tahun pertama. Tergantung dari preferensi VC, uang tersebut dapat diinvestasikan ke dalam tahapan mana saja seperti tahap pendanaan awal (tahap pertama) sampai ke tahap pertumbuhan (seri A dan seterusnya). Sisa dua per tiga dana akan dimasukkan ke dalam tahapan terakhir follow-on untuk perusahaan yang berhasil mendapatkan traksi dan dapat diposisikan dalam sebuah akuisisi atau IPO. Sisanya akan ditinggalkan ke dalam sebuah startup tanpa dikendalikan.

Blog Archive