Wednesday, January 14, 2015

Anggota Parlemen AS Bandingkan Obama dengan Hitler

Anggota Parlemen AS Bandingkan Obama dengan Hitler

Seorang anggota parlemen Amerika Serikat membandingkan ketidakhadiran Presiden Barack Obama dalam long march bersejarah di Paris, Prancis dengan Adolf Hitler. Hal ini menuai kritikan sehingga dia harus minta maaf.

Randy Weber dari Partai Republik melontarkan komentarnya soal ketidakhadiran Obama dalam long march yang dihadiri para pemimpin dunia pada Minggu (11/1). Bahkan Presiden Palestina Mahmoud Abbas dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu juga hadir dalam acara yang dimaksudkan untuk menghormati korban serangan teror di Prancis.

"Bahkan Adolph (biasa disebut Adolf) Hitler berpikir lebih penting ke Paris daripada Obama," tulis Weber dalam akun Twitter-nya, seperti dilansir AFP, Rabu (14/1/2015).

"Untuk semua alasan yang salah," imbuhnya, merujuk pada pendudukan Jerman di Paris pada Juni 1940 lalu.

"Obama tidak bisa melakukannya untuk alasan yang benar," sebut Weber.

Ketika pemimpin dunia lainnya, termasuk Presiden Prancis Francois Hollande berjalan bersama jutaan orang lainnya di Paris, AS hanya diwakili oleh diplomat dan Wakil Menteri Luar Negerinya.

Obama pun menuai banyak kritikan karena tidak ikut dalam acara bersejarah tersebut, atau setidaknya mengirimkan pejabat tinggi seperti Menteri Luar Negeri John Kerry.

Atas pernyataannya tersebut, Weber banyak dikritik dan komunitas Yahudi di AS menuntut Weber untuk minta maaf. "Saya harus meminta maaf kepada semua yang merasa tersinggung atas tweet saya," demikian pernyataan maaf Weber yang disampaikan sekitar 17 jam setelah dia memposting tweet-nya.

"Bukan niat saya untuk meremehkan Holocaust atau membandingkan Presiden dengan Adolf Hitler. Maksud dari penyebutan Hitler dimaksudkan untuk mewakili wajah kejahatan yang masih ada di dunia hingga sekarang," imbuhnya.

"Saya sekarang menyadari bahwa penggunaan Hitler telah membangkitkan rasa sakit dan trauma emosional bagi mereka yang menjadi korban kejahatan Holocaust dan korban antisemitisme dan kebencian," tandasnya. detik.com

Blog Archive