Tuesday, February 17, 2015

Alien Kirim Bibit Untuk Ciptakan Kehidupan di Bumi

Alien Kirim Bibit Untuk Ciptakan Kehidupan di Bumi
Para ilmuwan di Inggris telah meneliti objek metal berbentuk bulat.dan memperkirakan bahwa objek itu mungkin mikro-organisme yang sengaja dikirim oleh makhluk luar angkasa untuk membuat kehidupan di Bumi.

Jangan tertipu oleh ukuran objek tersebut pada gambar mikroskopis. Ini mungkin tampak seperti bola seukuran planet, namun pada kenyataannya, itu tidak lebih besar dari lebar rambut manusia.

Objek itu berukuran sangat kecil dan ditemukan oleh ahli astrobiologi dari University of Buckingham. Tim peneliti itu dipimpim oleh Milton Wainwright.

Alien Kirim Bibit Untuk Ciptakan Kehidupan di Bumi
Objek logam misterius yang ditemukan Awalnya, Wainwiright dan kolega lainnya ingin meneliti debu dan unsur yang ada di stratosfer. Mereka menerbangkan beberapa balon dengan ketinggian sekitar 17 mil dari permukaan bumi.

"Ukuran mikroorganisme ini lebarnya hanya seukuran rambut manusia. Bentuknya berserabut di bagian luar berisi materi biologi yang lengket di tengahya," ujar Wainwright.

Ketika mereka meneliti materi yang menempel pada balon-balon tersebut, mereka menemukan sebuah benda yang sedikit pecah. Sepertinya, mikroorganisme itu tidak mendarat dengan mulus di sisi balon.

Sayangnya, banyak ilmuwan lain yang meragukan hal ini. Wainwright dan timnya harus memberikan bukti yang akurat atas teorinya ini. Mereka sendiri sangat yakin jika alien terlibat dalam proses awal kehidupan di bumi.

"Salah satu teori mengatakan jika ada kontribusi alien terhadap kehidupan bumi. Mereka ingin terus memberikan asupan kehidupan ke planet ini. Teori itu bernama 'Panspermia yang diarahkan'," ujar Wainwright.

Panspermia merupakan teori yang muncul dari mulut salah satu penemu struktur DNA di 1953, Francis Crick. Ahli biologi molekular itu, bersama dengan rekannya, Leslie Orgel, yang seorang ahli biokimia, mengatakan jika organisme yang hidup di luar angkasa kemungkinan besar berhasil mencapai bumi dengan menumpang meteorit.

Pada 1973, sekelompok tim ilmuwan, dipimpin oleh astronom dan astrobiolog, Chandra Wickramasinghe, dari Buckingham Center for Astrobilogy, mengklaim telah menemukan fosil yang mengandung senyawa biologi, menempel pada meteorit.

Kehidupan "Alien" Berasal dari Meteorit
Ilmuwan asal Inggris mengatakan bahwa batu luar angkasa berukuran lebar dua inci yang mendarat di Bumi, memberikan informasi mengenai kehidupan "alien" (asing). Ilmuwan juga mengklaim bahwa meteorit yang mendarat di Bumi ini, mengandung fosil ganggang kecil yang persis dengan jenis yang ditemukan dalam rumput laut.

Dilansir Mirror, Rabu (23/1/2013), ilmuwan asal Inggris, Chandra Wickramasinghe mencoba mengungkap bukti adanya kehidupan ekstraterestrial (luar Bumi). Ia menemukan meteorit berukuran lebar dua inci, di mana batu luar angkasa tersebut juga mengandung fosil ganggang.

Dengan temuan tersebut, Wickramasinghe meyakini bahwa "manusia tidak sendiri" di alam semesta ini. "Temuan ini merupakan bukti bahwa kehidupan manusia dimulai di luar Bumi," kata Wickramasinghe.

Batu ini memiliki beberapa fragmen dari meteorit, yang pernah jatuh di pusat Sri Lanka pada Desember. Sesaat sebelum menghantam Bumi, batu luar angkasa tersebut tampak seperti bola api dan berasap.

Fosil yang diungkap Wickramasinghe ini telah dilakukan proses pemindaian menggunakan mikroskop elektron kuat di laboratorium di Inggris. Fosil tersebut mirip dengan mikroorganisme yang ditemukan di zaman dinosaurus, yang berusia sekira 55 juta tahun lalu.

Kendati demikian, Klaim Wickramasinghe menuai kritik bahwa fosil ganggang pada meteorit tersebut bukanlah berasal dari luar angkasa. Akan tetapi, fosil ini telah terkontaminasi dengan fosil alga atau ganggang di Bumi. Wickramasinghe tetap bersikukuh bahwa meteorit tersebut menunjukkan kehidupan ekstraterestrial. "Organisme ganggang serupa dengan salah satu fosil yang ditemukan di Bumi, tetapi batu juga memiliki organisme lain yang kita belum identifikasi," bantahnya.

Wickramasinghe dikenal sebagai pendukung hipotesis panspermia", yang menyarankan benih kehidupan pertama yang diendapkan di Bumi dari luar angkasa 3.800 juta tahun lalu. Ia percaya mikroba ini berasal dari komet, yang kemudian "berkembangbiak dan diunggulkan" untuk membentuk kehidupan di Bumi. sumber astronesia

Blog Archive