Sunday, March 15, 2015

Cinta Kyle yang Terbelah

Cinta Kyle yang Terbelah

Seorang tentara Amerika Serikat hampir selalu berada dalam ketegangan perang di negeri orang atau memilih keluarga. Sebagai bangsa yang ingin menjadi polisi perdamaian dunia, negara ini nyaris pula selalu terlibat dalam kecamuk perang di berbagai belahan dunia.

Chris Kyle menulis buku American Sniper: The Autobiography of the Most Lethal Sniper in US Military History (2012) setelah terlibat dalam perang Irak. Buku ini berkisah tentang rasa bersalah, "prestasi", dan cinta yang menjulur antara bela negara dan keluarga. Berdasarkan buku inilah Jason Hall menulis skenario dalam film American Sniper yang disutradarai aktor kawakan Clint Eastwood. Biografi Kyle memperlihatkan "prestasi" luar biasa seorang penembak jitu (sniper) dari kesatuan US Navy SEAL. Setidaknya tercatat Kyle telah melesakkan nyawa "musuh" 255 orang, tetapi "hanya" 160 yang secara resmi dikonfirmasi Pentagon.

Dalam film drama perang biografi ini, Chris Kyle (Bradley Cooper) pada mulanya seorang anak Texas yang mahir menembak, tetapi kemudian dikenal sebagai koboi rodeo. Peristiwa pemboman Kedutaan Besar AS di beberapa tempat membuatnya memutuskan masuk Angkatan Laut AS, lalu bergabung dengan regu sniper US Navy SEAL. Pada masa pelatihan ia bertemu dengan Taya Renae (Sienna Miller) yang kemudian dinikahinya. Pada saat pernikahan mereka berjalan beberapa bulan, terjadi peristiwa 11 September 2001, yang menghancurkan simbol keperkasaan Amerika, Gedung World Trade Center dan Pentagon. Tak kurang tercatat 2.977 + 19 pembajak pesawat tewas dan lebih dari 6.000 orang cedera.

Dalam suasana bulan madu yang belum usai, Kyle harus berangkat ke medan perang Irak dengan misi melindungi marinir AS yang sedang bertugas. Misi pertamanya justru membuat Kyle terpukul berat. Ia harus membunuh seorang anak dan ibunya saat mereka akan melemparkan granat kepada pasukan marinir AS yang sedang berpatroli. Sebagai sniper, Kyle dituntut menyelamatkan pasukan, tetapi ia harus berhadapan dengan kenyataan yang berat. Itulah pertama kali pelurunya meletus untuk membunuh.

Setelah pulang untuk kelahiran anak pertamanya, Kyle ditugaskan kembali untuk tiga misi berikut dengan tujuan memburu pemimpin Al Qaeda, Abu Musab al-Zarqawi, dari rumah ke rumah. Zarqawi dilukiskan sebagai "Si Penjagal" yang menyiksa dan membunuh menggunakan bor. Kekejamamnya ditunjukkan ketika ia membunuh seorang anak dari seorang informan dengan berkali-kali menancapkan mata bor.

Kyle menyimpan obsesi menemukan dan membunuh sniper "liar" yang diidentifikasi bernama Mustafa, mantan seorang atlet Olimpiade asal Suriah, yang bergabung dengan pemberontak. Mustafa digambarkan bisa membunuh musuh dari jarak lebih dari 1 kilometer.

Pertarungan psikologis dua sniper inilah yang memunculkan ketegangan di tengah-tengah kecamuk perang Irak. Sementara Kyle sendiri mulai menyadari ia punya keluarga. Ada Taya dan kedua anaknya yang menunggu di Amerika. Di tengah-tengah desing peluru dan badai pasir, cinta Kyle makin terbelah. Ia merasa bersalah terhadap orang-orang, terutama anggota US Navy SEAL yang tak berhasil ia selamatkan. Ia pun ingat kata-kata Taya bahwa ia pulang tetapi tidak berada di Amerika. Memang tidak terjadi eksploitasi terhadap konflik psikologis yang dialami Kyle. Namun, film ini menyediakan tontonan ulang-alik di mana kita harus keluar masuk pada kehidupan pribadi Kyle dan perang Irak. kompas.com

Blog Archive