Pemerkosa Mahasiswi India Salahkan Korban karena Berkeliaran di Malam Hari

Salah seorang pelaku pemerkosaan dan pembunuhan mahasiswi India menyalahkan korban karena "berkeliaran di malam hari".

Komentar terpidana mati tersebut dimunculkan dalam program dokumenter yang akan ditayangkan di Hari Perempuan Internasional.

Mukesh Singh telah divonis mati atas pemerkosaan yang menggemparkan dunia, yang terjadi di atas bus yang melaju di New Delhi, India pada tahun 2012 lalu.

"Anda tak bisa bertepuk dengan satu tangan -- itu butuh dua tangan. Seorang gadis baik-baik tak akan berkeliaran pada pukul 9 malam," cetus Singh dalam wawancara untuk "India's Daughter", program dokumenter BBC yang akan ditayangkan Minggu, 8 Maret mendatang.

"Seorang gadis jauh lebih bertanggung jawab atas pemerkosaan daripada seorang pria. Sekitar 20 persen gadis adalah baik-baik," tutur pria tersebut seperti dilansir kantor berita AFP, Selasa (3/3/2015).

Korban pemerkosaan brutal tersebut, seorang mahasiswi India berumur 23 tahun, meninggal akibat luka-luka parah yang dialaminya dalam peristiwa mengerikan itu. Dia meninggal 13 hari setelah diperkosa dan dianiaya dalam perjalanan pulang ke rumah, usai menonton di bioskop bersama seorang teman prianya pada 16 Desember 2012.

Singh mencetuskan, eksekusi mati atas dirinya akan mendatangkan bahaya lebih besar bagi para korban pemerkosaan di masa mendatang.

"Sekarang saat mereka memperkosa, mereka tak akan meninggalkan gadis itu seperti yang kami lakukan. Mereka akan membunuhnya," cetus pria berumur 28 tahun itu dalam dokumenter BBC tersebut.

Singh bahkan mengkritik korban karena melawan saat akan diperkosa. "Dia harusnya diam saja dan membiarkan pemerkosaan itu. Setelah itu mereka akan menurunkan dia setelah melakukan itu (pemerkosaan-red) padanya," kata Singh.

Singh merupakan satu dari lima orang yang dinyatakan bersalah dalam pemerkosaan tersebut. Singh mengaku sebagai pengendara bus tempat terjadinya pemerkosaan itu, namun dia membantah ikut melakukan pemerkosaan. Singh telah mengajukan banding atas vonis mati yang dijatuhkan padanya. detik.com