Ketua DPR Yakin Teror ke KPK Tak Berasal dari Polri

Teror yang melanda para pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) muncul saat proses praperadilan Komisaris Jenderal Budi Gunawan digelar. Dewan Perwakilan Rakyat pun tak mau kalah untuk menyoroti isu teror tersebut.

Ketua DPR Setya Novanto mengungkapkan permasalahan antara KPK dan Polri membuka ruang untuk pihak ketiga memperkeruh suasana. Diapun mengatakan agar kedua pihak untuk menyelidiki isu tersebut.

"Ini harus dilihat bukti-buktinya, pihak terkait betul-betul harus bisa menyelidiki hal tersebut," kata Setya saat ditemui di kompleks MPR/DPR RI, Kamis (12/2).

Setya menambahkan penelusuran bukti-bukti harus dilakukan agar kinerja penyidik KPK ataupun Polri tidak terganggu. Diapun berharap KPK dan Polri tidak saling menyalahkan. "Penyidik KPK dan kepolisian harus bisa bekerja dengan tenang dan baik, tidak saling menyalahkan," kata Setya.

Sebelumnya, Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto menyatakan ada teror yang menimpa lembaga antirasuah. Meski bukan kali pertama KPK mendapat ancaman, teror yang menimpa pegawai KPK saat ini menurut dia merupakan persoalan serius.

"Menurut kami, stadium ancaman sangat eskalatif karena bisa menyangkut nyawa. Ancaman yang serius itu bukan hanya menimpa staf dan karyawan, tapi sudah melebar ke keluarga," ujar Bambang di Kantor KPK, Jakarta Rabu malam (11/2).

Setya mengungkapkan dirinya sudah pun sudah mengecek ke Polri dan sudah memastikan teror tersebut tidak berasal dari Polri. "Saya cek langsung dengan pihak Polri dan tidak ada yang lakukan teror," ujarnya.

KPK juga telah menjalin komunikasi dengan kepolisian untuk menurunkan tensi ketegangan di antara kedua lembaga penegak hukum. Komisioner KPK Zulkarnain dan Adnan Pandu Praja telah berkoordinasi dengan Wakapolri Komjen Badrodin Haiti memastikan bakal turut mengamankan ketegangan.