Tuesday, March 3, 2015

Pesan Terakhir Jambret kepada Istri Sebelum Tewas Dimassa

Pesan Terakhir Jambret kepada Istri Sebelum Tewas Dimassa
Ilustrasi pembunuhan (iStock)

Kematian Cecep di tangan massa karena dituduh telah melakukan tindak kejahatan pembegalan menyisakan berbagai kisah bagi istri dan anak-anaknya tercinta.

Menurut IP, istri Cecep, sepekan sebelum suaminya tewas mengenaskan, Cecep seolah sudah tahu dia akan meninggalkan IP dan ketiga anaknya dalam waktu yang tak lama lagi.

"Tidak biasanya dia terlihat banyak murung dan termenung sebelum pergi ke luar rumah untuk mencari uang," kata IP.

IP menuturkan, sebelum pergi, Cecep sempat berpesan agar IP menjaga ketiga anaknya.

"Dia cuma bilang, jaga anak-anak dan doain saya," kata IP saat berbincang dengan VIVA.co.id di rumahnya di kawasan Kramatjati, Jakarta Timur, Senin 2 Maret 2015.

IP sempat heran dengan apa yang diucapkan suaminya itu, karena selama ini Cecep dikenal pendiam dan jarang berbincang meski akan meninggalkan rumah untuk bekerja.

"Saya nggak tahu mungkin karena anaknya lagi sakit, dia pamit juga untuk cari uang buat beli obat," ujarnya.

Ternyata pesan itu adalah sebuah firasat sebelum ajal menjemput Cecep. Cecep pergi meninggal istri dan ketiga anaknya, M (15 tahun), RD (12), D (10) bulan.

Cecep meregang nyawa setelah dianiaya massa di dekat kantor Badan Intelijen Negara (BIN) di kawasan Volvo, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Minggu 2 Maret 2015. Cecep dianiaya setelah sebelumnya diteriaki sebagai begal oleh seorang wanita.

Memang, dari pengakuan saksi mata di lokasi, Cecep sempat berusaha merebut harta benda milik wanita yang saat itu tengah berada di atas sepeda motor. Cecep bernasib tak mujur, ia tertangkap massa sedangkan tiga rekannya melarikan diri dengan dua sepeda motor. viva.co.id

Blog Archive