Wow, Wanita Ini Habiskan Rp 233 Miliar dalam Sehari untuk Belanja

Belanja koleksi fashion terkini bernilai fantastis, menginap di hotel bintang lima dengan pelayanan nomor satu, dan liburan keliling dunia. Ah betapa hidup bak surga dunia. Setidaknya demikianlah aktivitas sehari-hari seorang Putri Arab Saudi bernama Maha binti Mohammed bin Ahmad al-Sudairi.

Seperti yang dibeberkan pada majalah Vanity Fair, pada tahun 2009 Putri Maha menghabiskan lebih dari 20 juta dolar AS atau setara dengan Rp 233 milyar untuk berbelanja di sejumlah butik mode di Paris, hanya dalam satu hari.

Hebatnya, saat sedang berbelanja Putri Maha tidak membayarnya dengan tunai atau kartu kredit, melainkan nota tagihan.

Jadi, apabila Anda adalah seseorang yang kaya raya dan pecinta mode, sebagian besar butik fashion papan atas telah percaya pada reputasi Anda, sehingga Anda boleh meninggalkan nota tagihan yang akan dibayarkan sesuai perjanjian. Menyenangkan? Sangat!

Namun, apakah sang putri benar membayarkan tagihan dengan angka luar biasa tersebut? Dibayar tapi tidak lancar. Sebab, menurut laporan, setidaknya 30 butik mengantri di lobi hotel tempat Putri Maha menginap untuk memintanya segera melunasi utang-utang tersebut.

Ternyata, beberapa di antaranya bahkan sampai harus mengadukan soal utang Putri Maha ke pengadilan wilyah setempat. Pada akhirnya, utang-utang itu memang dilunasi tapi membutuhkan perjuangan dan rentang waktu yang tidak sebentar.


Masalah dan konflik keuangan Putri Maha tidak berhenti pada kasus belanja tahun 2009 tersebut. Sebab, pada tahun 2012 silam, Putri Maha dilaporkan mencoba melarikan diri dari tagihan sebesar 7 juta dolar AS atau lebih kurang Rp 81,7 miliar yang dilayangkan oleh Hotel Shangri-la.

Tagihan tersebut mesti dilunasi oleh Putri Maha, lantaran dirinya menginap di Sangri-la selama lima bulan dan menyewa 41 kamar!

Seperti dikutip Vanity Fair, utang itu akhirnya dilunasi oleh Kedutaan Besar Arab Saudi. Kabarnya, sepupu sang putri, Pangeran Alwaleed bin Talal, pemilik jaringan hotel V, juga turut membantunya membebaskan diri dari lilitan utang yang menyusahkan tapi tak kunjung membuat Putri Maha jera.

Gaya berbisnis sejumlah butik dan hotel mewah terhadap pelanggan yang berasal dari keluarga kaya raya, ternyata sangat berbeda. Mereka memiliki prinsip jika utang telah dibayar, mereka memilih bungkam dan tidak memanjangkan persoalan sehingga menjadi sebuah skandal yang memalukan.