Thursday, February 19, 2015

Tony Abbott disebut sebagai pemimpin negara paling tidak becus

Tony Abbott disebut sebagai pemimpin negara paling tidak becus

Lembaga Amerika Serikat Council on Foreign Relations pekan lalu menyebut Perdana Menteri Australia Tony Abbott sebagai pemimpin negara paling tidak kompeten di negara Barat.

Artikel dimuat di situs resmi lembaga itu bahkan berjudul "Tony Abbott Harus Angkat Kaki" alias diminta mundur dari jabatannya.

Artikel itu menyebut, selama dua tahun menjadi perdana menteri, Abbott sudah terbukti tidak mampu menjalan tugasnya sehingga anggota Partai Liberal berencana melengserkannya, seperti dilansir surat kabar the Independent, pekan lalu.

Abbott nyaris lengser dari jabatannya setelah sebagian anak buahnya di Partai Liberal menggelar mosi tidak percaya. Adapun nasib pemimpin konservatif ini beruntung, karena 61 anggota partai menolak rencana tersebut. Cuma 39 orang mendukung penggulingan Abbott, sedangkan 1 politikus abstain.

Seperti dilaporkan the Australian, Senin (9/2), rencana melengserkan Abbott (56 tahun) digulirkan pertama kali oleh anggota parlemen Australia barat Luke Simpkins. Politikus kawakan Partai Liberal lainnya, Don Randall, turut mendukung mosi tersebut.

"Abbott sudah membuktikan dia tidak mampu dalam mengambil kebijakan, dia juga tidka berkonsultasi dengan para menteri dan penasihatnya. Cara berkomunikasi dia juga sangat buruk jadi dia harus angkat kaki," kata ahli politik Asia Tenggara Joshua Kurlantzick dari lembaga Amerika itu.

Sejumlah pernyataan Abbott dalam hubungannya dengan negara lain juga seolah menunjukkan dia tidak layak sebagai perdana menteri.

Yang teranyar, dalam kasus hukuman mati terpidana narkoba oleh Indonesia, dia mengungkit bantuan usai tsunami Aceh 2004 dengan harapan pemerintah membatalkan eksekusi mati dua warga Australia.

"Tolong jangan dilupakan saat Indonesia dihantam tsunami, Australia langsung mengirimkan bantuan kemanusiaan miliaran dollar," kata Abbott seperti dilansir Sydney Morning Herald, Rabu (18/2).

"Australia akan selalu menolong Indonesia. Dan kami berharap anda dapat membalas (kebaikan itu) pada saat ini," imbuhnya.

Blog Archive