Sunday, March 22, 2015

Jokowi diplomasi investasi di Jepang & China

China dan Jepang adalah negara dengan GDP no 2 dan 3 di dunia (setelah Amerika). Kedua negara juga negara Asia, yang sejak lama bersahabat dengan Indonesia. Tidaklah aneh jika Jokowi sowan ke kedua negara tersebut dalam rangka diplomasi dagang dan investasi.
Semua itu dalam rangka mengejar target kita, yakni dalam rangka Indonesia menjadi negara dg GDP no. 4 di dunia pada tahun 2035, serta menciptakan lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi, dalam jangka pendek.

381763_620_tempoco.jpg

TEMPO.CO, Jakarta - Sejak hari ini, selama enam hari ke depan, dari 22 hingga 28 Maret, Presiden Joko Widodo diagendakan mengunjungi Jepang dan Cina. Kunjungan kerja kenegaraan ini dilakukan Presiden Jokowi untuk mempererat kerja sama bilateral dalam bidang investasi dan perdagangan.

"Yang ditekankan dalam kunjungan tersebut adalah Indonesia merupakan mitra penting bagi kedua negara. Indonesia juga siap membuka pasarnya dalam hubungan kerja sama dengan Cina dan Jepang," kata Arrmanatha dalam konferensi pers di Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Jumat, 20 Maret 2015.

Di Jepang, Presiden Jokowi diagendakan mengunjungi Kaisar Akihito dan Perdana Menteri Shinzo Abe di Tokyo. Selanjutnya, Presiden Jokowi juga akan menjadi pembicara dalam forum bisnis yang dihadiri sekitar seribu pelaku usaha dan para CEO perusahaan untuk menekankan potensi ekonomi Indonesia.

Sedangkan di Cina, dalam kunjungan ke Beijing nanti, Presiden Jokowi akan bertemu dengan Presiden Xi Jinping dan Perdana Menteri Li Keqiang. Di sana, Presiden Jokowi juga akan mengadakan pertemuan dengan pelaku usaha dalam forum Boao yang digelar di Hainan. Cina merupakan mitra dagang terbesar Indonesia dalam sebelas tahun terakhir.

Badan Koordinasi Penanaman Modal optimistis kunjungan kerja Presiden Jokowi tersebut dapat mempromosikan investasi di Indonesia. Khususnya investor asal Cina yang rasio realisasi investasinya hanya 7 persen.

ÃÂKecenderungan dari sepuluh investor Cina, hanya satu yang benar-benar merealisasikan investasinya," kata Kepala BKPM Franky Sibarani dalam keterangan resminya kemarin. Namun Franky optimistis kunjungan Presiden Jokowi dapat meningkatkan minat investor Cina.

Franky merujuk pengalaman setelah Presiden berkunjung ke Cina dan berbicara dalam Forum APEC, November 2014. Tercatat, ada lonjakan rencana investasi Cina senilai US$ 6,7 miliar sepanjang Januari-Februari 2015, jauh lebih tinggi dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu sebesar US$ 2,6 miliar.

Sumber: http://www.tempo.co/read/news/2015/0...tasi-Indonesia



Berita Sekitar | Jokowi segera bangun jaringan KA luar Jawa

KLIK: http://forum.detik.com/jokowi-segera...-t1158630.html

.

Blog Archive