Wednesday, April 15, 2015

Inilah Pilot Perempuan Cantik Pertama di Afghanistan

Inilah Pilot Perempuan Cantik Pertama di Afghanistan
Jika pria menjadi sebuah pilot di Angkatan Udara itu sudah biasa, namun bagaiamana jika seorang perempuan cantik menjadi pilot di militer Afghanistan. Perempuan ini pun mendapat penghargaan International Women of Courage Award dari Amerika Serikat (AS).


Perempuan itu bernama Niloofar Rahmani. Semasa hidup, perempuan berpangkat kapten itu kerap mendapat ancaman dari kelompok teroris Taliban. Namun, itu bukan halangan baginya untuk mengabdi kepada militer Afghanistan.

Melalui sebuah perjuangan keras, Kapten Rahmani berhasil menjadi pilot perempuan pertama dalam sejarah militer Afghanistan. Dia bersama sembilan perempuan lain mendapat penghargaan Menteri Luar Negeri AS yang bertajuk International Women of Courage Award 2015, pada pekan kemarin.

Singkat cerita, Kapten Rahmani baru berusia 18 tahun ketika pertama kali mendengar Angkatan Udara Afghanistan membutuhkan seorang pilot. Sejak masih kecil, perempuan berusia 23 tahun itu mengaku sudah bermimpi menjadi seorang pilot. Kapten Rahmani pun harus belajar bahasa Inggris dulu sebelum ikut sekolah penerbangan.

Pada 2010, dia mendaftarkan diri dalam Program Pelatihan Angkatan Udara Afghanistan. Dua tahun kemudian, tepatnya Juli 2012, Rahmani lulus dengan pangkat Letnan Kedua. Dia pertama kali menerbangkan pesawat jenis Cessna 182.

Meski demikian, hal itu tidak membuatnya puas. Kapten Rahmani berkeinginan menerbangkan sebuah pesawat yang lebih besar. Jadi, dia memutuskan ikut sekolah penerbangan lagi dan tidak lama kemudian dia berhasil menerbangkan pesawat kargo jenis C-208.
Dia pun coba memberikan inspirasi kepada perempuan muda lain untuk bergabung dengan pilot AAF. Anda tidak bisa melihat diri Anda sebagai perempuan, tapi sebagai manusia dan percaya terhadap diri Anda, kata Kapten Rahmani kepada WTKR, Selasa (14/4/2015).

Tidak mudah menyelesaikan sekolah di penerbangan. Itu sangat berat, tapi seseorang harus berani mengambil risiko itu. Jadi, perempuan lain bisa mewujudkan impian mereka juga, sambungnya.

Blog Archive