Harga Gula Akhir Naik; Pasokan Dikurangi Tunggu Harga Tinggi

Harga gula berjangka di akhir perdagangan bursa komoditas ICE Futures New York akhir pekan lalu kembali ditutup pada posisi menguat (9/2). Harga gula berjangka ditutup menguat didukung oleh membaiknya kondisi ekonomi di Amerika Serikat. Akan tetapi kondisi pasokan yang kuat di pasar gula membuat kenaikan yang terjadi tidak terlalu signifikan.

Pasokan gula global yang saat ini masih cukup tinggi mengakibatkan harga komoditas tersebut mengalami tekanan. Pasokan gula di India, Brazil dan Thailand diprediksi akan mampu dengan mudah memenuhi permintaan di periode 2015 – 2016. Permintaan gula dari negara-negara eksportir minyak juga sedang turun akibat anjloknya harga minyak mentah.

Akan tetapi dilaporkan bahwa beberapa negara menunda penjualan pasokan ke pasar global demi mengangkat harga. Para produsen di India dan Thailand dikabarkan menahan pasokannya sehingga untuk jangka pendek harga gula kembali menemukan pijakan untuk menguat.

Harga gula kasar berjangka di akhir perdagangan ICE Futures New York terpantau mengalami peningkatan Sabtu dini hari lalu. Harga kontrak Maret yang merupakan kontrak paling aktif mengalami penguatan sebesar 0.1 sen atau setara dengan 0.69 persen menjadi 14,51 sen per pon.

Harga gula putih di Liffe London juga tampak mengalami peningkatan. Harga gula putih berjangka kontrak Maret menguat sebesar 3,3 dollar dan ditutup pada posisi 381,80 dollar per ton.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga gula kasar berjangka untuk di New York pada perdagangan selanjutnya masih berpotensi untuk melanjutkan penurunannya. Indikator-indikator teknikal juga masih mengisyaratkan bahwa harga gula masih berada dalam pola bearish.

Harga gula kasar berjangka di ICE Futures New York berpotensi mengetes level resistance pada posisi 15,05 sen dan 15,50 sen. Sedangkan level support yang akan dites ada pada posisi 14,20 sen dan 13,90 sen.



sumber