Thursday, April 16, 2015

Minyak Mentah Sesi Asia Semakin Kuat , Harga Termahal Tahun Ini

Minyak Mentah Sesi Asia Semakin Kuat , Harga Termahal Tahun Ini


Rally harga minyak mentah dunia mencapai harga konsolidasi pada bulan Desember lalu dan komoditas ini berhasil melakukan penguatan terbaiknya mencapai harga tertinggi tahun ini. Kenaikan ini dipicu oleh tanda-tanda menurunya produksi minyak AS menyusul laporan cadangan minyak AS oleh Energy Information Administration (EIA) dibawah perkiraan serta situasi ketegangan yang kembali berlanjut di Yaman.

Departemen energi negeri paman sam ini merilis data cadangan minyak AS hanya sebesar 1,29 juta barrel jatuh dibawah perkiraan 4,1 juta barrel dari data sebelumnya 10,95 juta barrel. Rilis semalam merupakan tanda-tanda penurunan pasokan AS yang sebulan terakhir sempat cetak rekor tertinggi.

Sebelumnya juga dilaporkan produksi minyak shale AS di North Dakota turun 15.000 barrel per hari untuk bulan Februari dibandingkan bulan Januari. Selain itu kenaikan minyak juga beberapa hari ini dipicu oleh pelemahan dollar terhadap major currencies serta ketidakpastian konflik di Timur Tengah.

Pada penutupan perdagangan sesi AS yang berakhir Kamis pagi (16/4), minyak WTI berjangka pengiriman Mei berhasil menutup naik $3.10 atau 5,8% pada harga $56,39 per barrel, kenaikan terbaik melanjutkan penguatan tiga hari sebelumnya. Harga berhasil memperoleh tertinggi di harga $56.70 per barrel merupakan capaian tertinggi tahun ini sekaligus kembali menyentuh harga konsolidasi bulan Desember lalu.

Saat ini harga sedang bergulir di kisaran $56,05 per barrel. Sedangkan untuk minyak Brent, mengalami kenaikan $1,60 ditutup di harga $60,0 per barrel. Analyst Vibiz Research Center mengemukakan berdasarkan tanda-tanda pengetatan pasokan oleh produsen minyak dan konflik timur tengah, harga minyak jenis WTI kontrak Mei untuk pergerakan berikutnya masih berpotensi menguat.

Pengetatan pasokan minyak ini akibat meluapnya pasokan yang mencapai rekor, namun permintaan minyak sedang diragukan oleh industri negara maju seperti Tiongkok dan Jepang yang sedang terpuruk. Sehingga seberapa lama pengetatan pasokan ini akan bergantung seberapa lama pulihnya perekonomian secara global.

Secara teknikal, harga minyak WTI kontrak Mei berada diatas dua garis MA5 dan MA100 daily, sekaligus kedua garis MA tersebut sudah saling memotong. Ini adalah konfirmasi penguatan jangka menengah. Namun bila melihat history, harga minyak WTI sedang berada di area kosnolidasi harga pada pertengahan bulan Desember. Analyst Vibiz Research Center memperkirakan pergerakan harga untuk perdagangan berikutnya cenderung akan bergerak di kisaran area tersebut sebelum mendapatkan sentimen penguatan lanjutan.

Untuk perdagangan hari ini harga berpotensi menuju resisten terdekat di harga $57,32, apabila berhasil ditembus maka akan menguji resisten berikutnya di $59.14 per barrel. Apa bila berbalik maka akan menguji support terdekat pada harga $54.64 dan support selanjutnya di $51.50 jika support pertama berhasil dilewati.

Blog Archive