Wednesday, January 28, 2015

[Edisi 100 hari] Becik Ketitik Olo Ketoro...!! - Bagi Kursi


berstatus capres, Joko Widodo pernah bicara menolak bagi-bagi roti kekuasaan atau bagi-bagi kursi menteri. Namun toh Jokowi tak bisa mengelak dari kompensasi politik untuk para parpol pendukungnya yang tergabung dalam KIH, Koalisi Indonesia Hebat.

Jokowi yang sejak awal menolak istilah koalisi dan menggantinya dengan istilah kerja sama memang pernah bicara bagi-bagi menteri bukanlah budaya politik yang baik. "Bagi-bagi kursi dan menteri itu tidak baik," tegas Jokowi dalam pertemuan dengan Forum Pemred, di rumah makan Horapa, Jakarta, Selasa (15/4/2014) lalu.

Namun kini Presiden Joko Widodo pun memberi kompensasi secara adil kepada parpol pendukungnya di KIH dalam bentuk jatah kursi menteri, pimpinan lembaga, wantimpres, duta besar, dan lainnya. Dari 34 menteri, Jokowi menempatkan 15 menteri dari parpol, 4 menteri dari tim transisi, dan sisanya dari kalangan profesional.

Menteri dari kalangan profesional seperti Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti dinilai publik cukup berhasil. Gebrakan menteri susi menenggelamkan kapal pencuri ikan juga jadi catatan sendiri dalam 100 hari pertama pemerintahan Presiden Jokowi.

Berikut menteri-menteri Jokowi dari parpol:

1. Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan: Tedjo Edy Purdjiatno (Parpol-Nasdem)
2. Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan: Puan Maharani (Parpol-PDI-P)
3. Menteri Dalam Negeri: Tjahjo Kumolo (Parpol-PDIP)
4. Menteri Hukum dan HAM: Yasonna H Laoly (Parpol - PDIP)
5. Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara: Yuddy Chrisnandi (Parpol-Hanura)
6. Menteri Koperasi dan UMKM: AAGN Puspayoga (Parpol-PDIP)
7. Menteri Perindustrian: Saleh Husin (Parpol-Hanura)
8. Menteri Tenaga Kerja: Hanif Dhakiri (Parpol-PKB)
9. Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan: Siti Nurbaya (Parpol-Nasdem)
10. Menteri Agraria dan Tata Ruang: Ferry Mursyidan Baldan (Parpol-Nasdem)
11. Menteri Agama: Lukman Hakim Saifuddin (Parpol-PPP)
12. Menteri Sosial: Khofifah Indar Parawansa (Parpol-PKB)
13. Menteri Pemuda dan Olahraga: Imam Nahrawi (Parpol-PKB)
14. Menteri PDT dan Transmigrasi: Marwan Jafar (Parpol-PKB)
15. Menteri Riset dan Pendidikan Tinggi M Nasir (Parpol-PKB)

Berikut menteri dan pejabat negara dari tim transisi:

1. Luhut Panjaitan (Kepala Staf Kepresidenan)
2. Menteri BUMN Rini M Soemarno
3. Menteri Pendidikan Dasar dan Kebudayaan Anies Baswedan
4. Sekretaris Kabinet Andi Widjayanto

Selain posisi-posisi itu Jokowi juga memberikan posisi Jaksa Agung kepada Partai NasDem. Nama yang diusulkan adalah Prasetyo, sempat menuai kontroversi namun kini sudah dilantik dan mulai bekerja dengan baik. Jaksa Agung Presetyo belakangan ini gencar melakukan eksekusi hukuman mati untuk gembong narkoba, Prasetyo juga memproses sejumlah kasus korupsi yang melibatkan sejumlah pejabat negara, salah satunya Ketua DPRD Jabar Iriant MS Syafiuddin (Yance).

Selain itu Jokowi juga mengangkat politikus Golkar yang dipecat oleh Ketum Aburizal Bakrie, Nusron Wahid, menjadi Kepala BNP2TKI. Jokowi juga menempatkan menantu dan anak penasihat tim transisi Hendropriyono di posisi strategis seperti Komandan Paspampres dan Komisaris Telkom. Sementara itu menantu Luhut Panjaitan juga mendapat tempat strategis di Paspampres.

Setelah itu Jokowi membagi posisi Wantimpres untuk sejumlah tokoh KIH. Seluruh parpol pendukung Jokowi menempatkan perwakilannya di Wantimpres, termasuk PPP kubu Romahurmuziy. PKPI cuma mendapat nol koma di Pileg lalu juga mendapat jatah sebagai bagian dari KIH.

PPP menempatkan Suharso Monoarfa, yang merupakan pendukung Jokowi-JK sejak Pilpres 2014 lalu. PKPI di kursi Wantimpres diwakili oleh Yusuf Kartanegara. Ketum PKPI Sutiyoso yang mengusulkan nama Yusuf ke Presiden Jokowi.

Sementara Hanura diwakili oleh Jenderal (Purn) Subagyo HS. Wiranto memilih Subagyo mewakili dirinya yang tak bisa menjadi Wantimpres karena menjabat Ketum Hanura.

PKB diwakili oleh Waketumnya, Bos Lion Air Rusdi Kirana. Setelah menjadi Wantimpres, Rusdi berjanji melepas jabatannya di Lion Air dan PKB.

NasDem diwakili oleh Jan Darmadi. Jan adalah salah satu pengusaha sukses dan senior pemilik PT Jakarta Setiabudi International Tbk yang bergerak di bidang properti dengan basis bisnis di Jakarta, Yogyakarta, dan Bali. Di NasDem, dia duduk sebagai Ketua Majelis Tinggi partai.

PDIP sebagai partai yang menaungi Jokowi diwakili oleh Sidarto Danusubroto. Di PDIP, Sidarto adalah ketua bidang kehormatan partai. Pria berusia 78 tahun ini sangat aktif membantu Jokowi selama Pilpres 2014.

Tiga nama lainnya, yaitu Hasyim Muzadi, Abdul Malik Fadjar dan Sri Adiningsih tak mewakili partai politik. Hasyim adalah tokoh NU, sedangkan Malik Fadjar saat ini aktif sebagai salah seorang pengurus pusat Muhammadiyah. Sementara Sri Adiningsih, yang juga merupakan ahli ekonomi, telah menjadi sahabat Jokowi sejak masa SMP.

Kini sudah genap 100 hari presiden Joko Widodo menjabat, rakyat menanti kerja konkret Presiden Jokowi. Yang paling ditunggu masyarakat saat ini adalah upaya konkret Jokowi menyelamatkan KPK, tunggu apalagi Pak Jokowi?

http://news.detik.com/read/2015/01/2...i-untuk-parpol ajaib nih detik bikin tulisan gini *ngucek2mata

Blog Archive