Sunday, April 5, 2015

Agnes Mo Tidak Perlu Fokus pada Kenegatifan

AGNES Monica Muljoto, 28, semakin dikenal di dunia internasional berkat lagu Coke Bottle. Seiring dengan prestasi dan ketenarannya, Agnez Mo, demikian kini namanya sering disebut, memiliki penggemar dan pembenci sekaligus.

Terkait dengan orang yang membencinya, Agnez tidak ingin ambil pusing. Dia tidak pernah menanggapi serius orang-orang yang membencinya karena ia tahu kewajibannya hanyalah untuk menjadi yang terbaik untuk dirinya sendiri. Ia pun tahu bahwa ia tak memiliki kewajiban untuk membuat semua orang suka dengannya. "Namanya manusia, kadang-kadang bikin down, tapi saya tahu fokus saya apa, agama saya selalu mengajarkan saya to love and forgive, dan buat saya itu yang harus saya fokuskan. Saya enggak perlu fokus sama negativitas karena saya enggak ingin hidup saya penuh dengan itu," ungkap Agnes saat ditemui di Hotel Ritz-Carlton, Kuningan, Jakarta, Selasa (24/3).

Penyanyi multitalenta itu mengaku selalu senang menjalankan pekerjaannya. Hal itu pula yang membuat Agnes tak pernah merasakan kesulitan saat bekerja sama dengan musikus-musikus internasional.

"Kolaborasi dengan mereka selama ini selalu seru karena saya selalu berpikir semua yang saya jalankan dalam hidup saya merupakan sebuah proses belajar, mau itu baik ataupun buruk, dan yang paling penting ialah saya senang melakukannya," ujar dia.

Batik tidak efektif
Selama tampil di panggung luar negeri, Agnes menyatakan sempat beberapa kali menggunakan baju dengan sentuhan batik. Namun, menurutnya, hal tersebut bukanlah cara yang paling efektif untuk mempromosikan Indonesia di kancah internasional. "Buat saya, cara yang paling tepat ialah menjadi orang yang sukses dan berprestasi. Ketika saya sedang menjadi orang yang berprestasi, orang akan bertanya dengan sendirinya asal saya dari mana. Jadi, enggak perlu tiap hari pakai batik atau kebaya," katanya.

Saat ini, Agnes tengah didaulat untuk menjadi ikon dalam melakukan kampanye Keep Walking bekerja sama dengan produk wiski. Agnes menyatakan dirinya tertarik untuk mendukung kampanye itu karena moto dalam kampanye itu sejalan dengan moto hidupnya. "Ketika tahu kampanyenya sejalan sama moto saya dream, believe, and make it happen, saya langsung semangat karena lewat kampanye ini saya bisa menyampaikan pesan positif kepada khalayak untuk selalu berusaha dalam mengejar impian," terang Agnes.

Dengan moto tersebut pula, kini Agnes telah berhasil menjadi artis yang go international. Selain itu, Agnes selalu memegang prinsip dalam mewujudkan impiannya. "Selama ini prinsip saya ialah keinginan saya untuk belajar harus lebih besar daripada keinginan saya untuk menjadi terkenal atau menjadi kaya raya. Jadi, fokusnya harus pada proses belajarnya. Proses belajar itu sampai mati dan pada akhirnya kamu akan terus menjalankan proses belajarnya lalu kamu bisa belajar dari proses tersebut," tuturnya.

Meski telah sukses meraih predikat artis internasional, Agnes mengaku bahwa hal tersebut bukanlah yang selama ini ia impikan. "Mimpi saya itu sebenarnya ingin menjadi orang yang semakin baik setiap hari, baik itu dalam karier saya ataupun secara individu. Yang selalu saya banggakan dari diri saya ialah bagaimana saya bisa sukses, tetapi tetap di jalan Tuhan," ujar bintang iklan 22 produk itu.

Kini, Agnes telah bergabung dengan manajemen artis di Amerika dan sedang menggarap proyek baru. Keharusannya untuk lebih sering menetap di Amerika membuat Agnes sering kali merindukan Indonesia. "Lagu saya sedang di-mixing di Amerika. Selama menjalankan proyek ini di Amerika, saya sering kangen sambal terasi. Makanya, setiap pulang ke Indonesia, saya selalu minta dibuatkan sambal terasi setiap hari," ungkapnya. (Tri Marliani/H-5)

Blog Archive