Monday, March 23, 2015

Kematian Dianggap Janggal, Makam Rudianto di Karang Tembok Dibongkar

Kematian Dianggap Janggal, Makam Rudianto di Karang Tembok Dibongkar

Sebuah makam di Makam Islam Karang Tembok, Semampir dibongkar. Pembongkaran dilakukan karena keluarga curiga dengan penyebab kematian almarhum.

Makam yang dibongkar adalah makam Rudianto, warga Tenggumung Wetan Merpati, Wonokusumo. Jenazah Rudianto sendiri dikebumikan akhir Desember 2014 lalu. Pembongkaran makam Rudianto dilakukan dengan pengawasan anggota polisi, koramil dan dokter forensik.

"Kami ingin keadilan. Kami ingin tahu apa yang terjadi dengan anak saya. Kami ingin tahu penyebab pasti kematiannya," ujar Mat Rui, ayah Rudianto, kepada wartawan di Makam Islam Karang Tembok, Senin (23/3/2015).

Pembongkaran makam Rudianto berkaca pada kejadian 23 Desember 2014 lalu. Saat itu Rudianto dan seorang temannya datang ke kos Novan di Kalilom Lor I gang Buntu. Namun ternyata Novan tidak ada di kos.

Ternyata Novan tidak ada di kos karena sudah diamankan polisi karena terlibat kasus kejahatan. Dan secara kebetulan polisi berusaha menangkap komplotan Novan dengan mengintai kos Novan. Rudianto dan temannya yang sedang main ke kos Novan oleh warga diteriaki maling.

Mereka berdua kabur tunggang langgang. Rudianto sendiri tertangkap massa dan dihajar sementara temannya berhasil melarikan diri.

Menurut Kapolsek Kenjeran Kompol Ridwan, pihaknya saat itu datang ke lokasi dan menerima Ridwan sudah dalam keadaan babak belur setelah dihajar warga. Polisi segera membawa Ridwan ke rumah sakit.

"Setelah menerima penyerahan dari warga, kami langsung berusaha membawanya ke rumah sakit. Namun tidak bisa segera karena kami menunggu ambulance. Karena terlalu lama, akhirnya kami membawanya menggunakan mobil patroli ke rumah sakit," ujar Ridwan.

Saat dilakukan perawatan di rumah sakit, pria 30 tahun itu meninggal. "Kami tak tahu berapa lama ia dirawat hingga meninggal. Yang pasti kami sudah melakukan prosedurnya dengan benar," lanjut Ridwan.

Mat Rui sendiri mempertanyakan kematian anaknya karena ada beberapa kejanggalan yang diakunya ia temukan. Saat dibawa polisi, kata Mat Rui, anaknya masih hidup dan diamankan dari keberingasan warga oleh pengurus RW di sebuah pos RT.

Di situ Rudianto sempat diberi minum air putih sebelum akhirnya dijemput oleh mobil patroli Polsek Kenjeran. "Saat itu pada tubuh anak saya tidak ditemukan luka dan darah," jar Mat Rui.

Mat Rui sendiri kaget saat dikabari jika anaknya telah tewas karena dimassa. Saat jenazah Rudianto dimandikan, pihaknya tidak menemukan adanya bekas luka tanda kekerasan. Padahal sebelumnya ia dilapori jika anaknya dimassa.

"Di lokasi kejadian juga tidak ada darah, tetapi setelah pulang dari rumah sakit kok ada banyak darah. Ada apa ini," jelas Mat Rui.

Karena adanya kejanggalan itu, maka Mat Rui meminta kuburan anaknya dibongkar dan dilakukan otopsi untuk mencari penyebab kematian. "Kami ingin keadilan," tandas Mat Rui. detik.com

Blog Archive