Tuesday, March 24, 2015

Kisah Beda Si Pitung 6: Misteri Ilmu 'Kepala Putus'

Kisah Beda Si Pitung 6: Misteri Ilmu 'Kepala Putus'
Cuplikan film Si Pitung (U-Report)

Pitung disebut-sebut memiliki ilmu kanuragan yang tinggi sehingga sering lolos dari maut. Ilmu yang dimilikinya menjadi legenda, dikenal dengan nama ilmu rawe rontek. Konon ilmu yang dimiliki oleh Si Pitung dapat menyerap energi lawan-lawannya hingga seolah-olah dia menjadi dapat menghilang.
Konon ceritanya pantangan pemilik ilmu dahsyat ini tidak boleh menikah. Maka gara-gara ilmu rawe rontek ini Pitung tidak menikah, sehingga ia tetap membujang hingga akhir hayatnya, diperkirakan umurnya 40 tahun.

Rawe rontek yang arti bahasanya adalah kepala putus. Ilmu ini konon dapat membuat pemiliknya menjadi kebal dari senjata tajam, senjata api, racun atau santet dan sihir.

Tidak banyak orang yang bisa menguasai ilmu rawe rontek. Sebab untuk memperoleh ilmu ini bukan hal yang gampang. Harus melewati ritual yang berat untuk menguasai ajian ini. Selain itu harus pula dibarengi dengan keyakinan yang penuh. Terdapat rapalan khusus dan syaratnya berpuasa 40 hari. Ada pula ketentuan-ketentuan lain yang berat.

Ada juga cerita bagi yang memiliki ilmu rawe rontek apabila anggota badannya terputus maka akan segera tersambung lagi. Sehingga untuk mensiasati hal ini dengan membakar atau menyangkutkan bagian-bagian tubuhnya di atas pohon atau genteng rumah supaya tidak menyentuh tanah.

Saya dulu punya guru di Tasikmalaya yang memiliki ilmu rawe rontek. Umurnya memang sangat panjang seratus tahun lebih. Ketika sakit keras karena usia, dia sulit meninggal. Bertahun-tahun terkapar di kasur. Begitu meninggal, tubuhnya dipisahkan seperti pesannya semasa hidup, kata ustad Surya ketika ditemui di rumahnya, di belakang kantor Imigrasi Jakarta Selatan, Mampang, Jaksel.

Surya mengaku pernah ditawari oleh gurunya mempelajari ilmu rawe rontek ini, namun dia menolak karena tidak berani menanggung risikonya yang begitu berat. Dia membayangkan akan susah meninggal di usia yang sangat lanjut.

Dia menjelaskan bahwa ilmu rawe rontek tidak dapat diturunkan, seseorang harus berusaha sendiri untuk menguasainya. Pemilik ajian rawa rontek harus melewati tahap-tahap penyempurnaan ilmunya. Rawa rontek sendiri memiliki tingkatan-tingkatan, rendah, menengah dan tinggi.

Pada tingkatan rendah, jin jahat bersemayam di badan pemiliknya, tujuannya untuk ilmu kebal, tahan pukul, bacokan, dan tusukan senjata tajam.

Pada tingkatan menengah, khodam mulai mendekat ke kulit pemiliknya. Biasanya tahapan ilmu kebal tingkat menengah lebih kuat dari tingkat rendah.

Kulit akan jadi sekeras batu karang bila ilmu kebal tingkat menengah sudah dikuasai. Badan bukan hanya tahan pukulan dan senjata tajam, tapi senjata api juga bisa ditahan dengan kekuatan ilmu hitam tingkat menengah ini.

Pada tahapan tingkat tinggi, di sinilah khodam memasuki sel-sel tubuh, sehingga mampu membangkitkan energi tenaga dalam, dan mampu merekayasa percepatan regenerasi sel

Penangkal bagi pemilik ajian rawa rontek, yakni dengan membakar atau menyangkutkan tubuhnya di atas pohon, sehingga kakinya tidak menyentuh tanah atau bumi. viva.co.id

Blog Archive