Pria Ini Harus Berurusan dengan Polisi Setelah Ikat Anaknya di Motor

Tiap orang tua tentu menginginkan yang terbaik untuk sang anak. Namun kadangkala karena si anak bandel, orang tua kerap menggunakan cara-cara kekerasan untuk mendidik anaknya. Seperti halnya yang dilakukan seorang ayah asal India ini.

Dari sebuah foto yang beredar di beberapa surat kabar di Uttar Pradesh, terlihat seorang pria yang memboncengkan seorang bocah perempuan. Namun pria yang diduga ayah dari bocah tersebut tidak memboncengkannya dalam posisi duduk.

Seperti karung beras, tubuh si anak diletakkan di atas jok sepeda motor dalam keadaan tertelungkup, sementara tangan dan seluruh badannya terikat tali. Kejadian ini berlangsung di sebuah desa di distrik Mathura, India pada Jumat (20/3) lalu.

Orang-orang yang melihatnya langsung mencerca perbuatan pria itu dan mengatainya sebagai ayah yang kejam. Bahkan karena perbuatannya itu, pria ini akhirnya harus berurusan dengan polisi.

Kepada polisi, pria yang bekerja sebagai petugas keamanan di sebuah sekolah swasta ini mengisahkan, awalnya ia mencoba merayu si anak untuk berangkat sekolah. Bahkan ia dijanjikan hadiah dan permen. Akan tetapi usahanya sia-sia dan si anak bungsu tetap menolak berangkat ke sekolah.

Karena tak kuasa menahan amarahnya, ia pun mengikat si anak yang berumur 8 tahun itu dengan tali lantas meletakkannya di boncengan sepeda motor, dan membawanya ke sekolah.

Pria berumur 40 tahun itu pun akhirnya harus mendekam di penjara selama satu hari untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. Kendati demikian ia bersikeras telah melakukan hal yang benar. "Anak saya takkan mati bila saya bawa ke sekolah. Tapi saya yakin ia akan mati bila ia tak mau belajar," tegasnya seperti diungkap kepada Times of India, dan dikutip dari BBC, Selasa (24/3/2015).

Insiden ini bertepatan dengan peluncuran kampanye besar-besaran yang tengah digalakkan Perdana Menteri Narendra Modi untuk memberikan pendidikan yang layak bagi anak-anak perempuan di Negeri Sungai Gangga tersebut. Di India, tingkat melek huruf pada wanita baru mencapai 64 persen, sedangkan pada pria sudah mencapai 81 persen.

Dalam kampanye itu dikatakan masih banyak anak perempuan di India yang hanya bisa memimpikan sekolah, terutama bagi mereka yang tinggal di pedesaan. Di samping itu, banyak orang tua yang berpikir anak perempuan tak perlu disekolahkan.