Wednesday, February 11, 2015

Puing Masjidil Haram Laku Rp500 Juta di Pasar Gelap

Puing Masjidil Haram Laku Rp500 Juta di Pasar Gelap

Puing Dua Masjid Suci di Arab Saudi menjadi incaran para kolektor di pasar gelap dengan harga yang bisa menjadi 150 ribu riyal Saudi atau lebih dari Rp500 juta per buahnya. Praktik penjualan puing ini dilakukan secara diam-diam oleh para pekerja perluasan Masjid Nabawi di Madinah dan Masjidil Haram di Mekah.

Diberitakan Saudi Gazette Minggu lalu, seorang sumber yang dikutip koran Al-Eqtisadiyah mengatakan pelaku pencurian puing-puing itu adalah para ekspatriat yang bekerja para proyek perluasan Dua Masjid Suci.

"Mereka menjual puing-puing dengan harga murah, lalu pembelinya menjual lagi puing itu pada kolektor dan peminat seni serta sejarah Islam. Mereka melakukannya dengan apik sehingga puing itu tidak diketahui telah hilang," kata sumber.

Sumber lainnya yang merupakan penjual puing di pasar gelap mengatakan mendapatkan barang dagangannya dari gudang masjid. harga setiap puingnya tergantung bentuk dan sejarahnya.

Contohnya, puing dari sumur air Zamzam yang dibangun tahun 1954 oleh Raja Saud bin Abdulaziz bisa laku dijual 6.000 riyal Saudi atau lebih dari Rp20 juta.

"Contoh lainnya, puing tembaga yang diyakini sebagai penutup jejak kaki Nabi Ibrahim dihargai 150 ribu riyal Saudi," kata sumber.

Dia mengatakan bahwa pembelinya biasanya adalah sejarawan, kolektor dan peminat benda seni dan sejarah Islam.

"Puing ini berasal dari Kekhalifahan Ottoman dan mengandung sejarah Kerajaan Arab Saudi. Bagi banyak orang, puing ini adalah catatan sejarah yang telah dilalui oleh Masjid Suci," ujar sumber lagi.

Saat ini, dua masjid yang merupakan tempat paling sakral umat Islam itu tengah mengalami perluasan untuk menampung jumlah jemaah yang bertambah setiap tahunnya.

Penjualan puing masjid dilakukan dengan apik sehingga tidak terdeteksi aparat. Padahal menurut juru bicara Presiden Jenderal Dua Masjid Suci, Ahmad Al-Mansouri, mereka telah mendata setiap artefak masjid yang dipindahkan atau tidak digunakan lagi dalam proses perluasan dan renovasi.

"Kami mulai mendata sejak proyek perluasan dimulai tahun 2006. Presiden jenderal membuka pameran tahun 1999 bernama Pameran Arsitektur Dua Masjid Suci di samping Pabrik Kiswa Kabah (pabrik pembuat kain hitam penutup Kabah). Kami sekarang tengah menyelesaikan rencana perluasan sehingga artefak baru bisa ditempatkan juga," kata Mansouri. cnnindonesia.com

Baca Juga:

- FOTO: Andhara Early, Mantan Model Playboy yang Kini Berhijab



- Kecantikan 'Abadi' Wanita Berusia 63 Tahun

- Foto Balita Merokok Buat Heboh Media Sosial

- FOTO: Ira Kondektur Bus Cantik di Terminal Arjosari Malang

- Cerita 5 Artis Ungkap Rahasia Payudara Indahnya

Blog Archive